spot_img

1 Warga Muaro Paneh Meninggal Dunia Statusnya PDP

Arosuka, SuhaNews. Seorang warga nagari Muaro Paneh E (59) wanita meninggal dunia pada Senin (27/4) pukul 04.00 WIB di RSUD M. Natsir Kota Solok. Almarhumah di makamkan di Muaro Paneh dengan protokol Covid-19.

Saat SuhaNews mengkonfirmasi hal ini pada Jubir Gugus Tugas Penangan Covid-19 Kab. Solok Syofiar Syam membenarkan hal ini. Namun ditegaskan bahwa almarhum saat meninggalnya statusnya masih PDP (Pasien Dalam Pengawasan), karena hasil uji lab terhadsap swab testnya belum keluar.

“Betul penyelenggaraan jenazahnya sesuai SOP Covid-19, namun ditegaskan bahwa hasil swab test almarhumah belum keluar. Protokol Covid-19 diberlakukan sebagai bentuk antisipasi dan memang itu diberlakukan oleh rumah sakit,” sebut Syofiar Syam.

muaro

Syofiar menyebutkan dari hasil rontgen rumah sakit terhadap pasien ditemukan gejala Broncophenomoni, sehingga rumah sakit melakukan pengambilan spesimen dan mengirimnya ke labor Unand Padang.

Ditambahkan juga dari riwayatnya, almarhumah tidak memiliki perjalanan dari luar daerah dan beberapa ciri spesifik Covid-19 lainnya.

“Hingga Senin (27/4) sore hasil dari Labor Unand belum keluar, jika keluar nanti akan kami sampaikan informasi secepatnya,’ tutup Syofiar.

Sementara itu SuhaNews juga mengkonfirmasi pada Yusferdi Zen Payuang Patiah, salah satu warga jorong Koto Panjang yang juga Anggota DPRD Kabupaten Solok.

“Benar ada dunsanak kami yang meninggal dan di makamkan dengan protokol Covid-19. Namun buka berarti ia positif, rumah sakit masih menunggu hasil uji labornya. Untuk itu kami berharap jangan sampai masyarakat membangun image dan kesimpulan sendiri sehingga menambah duka keluarga,” sebut Yusferdi.

Disampaikan juga oleh mantan Wali Nagari Muaro Paneh ini, status PDP yang dilabelkan pada almarhum adalah sebagai antisipasi rumah sakit akan kondisi kesehatannya, jadi bukan memastikan almarhum positif.

BACA JUGA  Covid-19 Kabupaten Solok: Dua Warga Terkonfirmasi Meninggal Dunia

“Kita berharap hasilnya negatif, sehingga tidak ada tindakan dan perlakuan khusus terhadap keluarga sesudahnya,” imbuh Yusferdi.

Menutup pembicaraan singkatnya anggota DPRD Kab. Solok dari PKS ini berharap masyarakat berfikir positif atas kondisi ini dan tidak membangun retorika yang dapat menimbulkan masalah baru sekaligus mengobati duka keluarga almarhumah.

Moentjak

Berita Terkait :

Facebook Comments