Pariaman, SuhaNews -SMKN 2 Pariaman terbakar, kerugian mencapai miliaran rupiah, dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang menghangusakn 13 ruang sekolah kejuruan yang memiliki siswa lebih daro 1.000 ini.
“Kebakaran SMKN 2 Pariaman ini terjadi Sabtu (31/12), sekitar pukul 02.15 dini hari” ujar Kepala Sekolah SMK N 2 Pariaman, Lily Sumeri.
Baca juga: Bupati Sijunjung Bantu Korban Kebakaran di Nagari Palangki
Gedung yang terbakar merupakan 13 ruangan, yang terdiri atas 3 ruang Labor Komputer, 5 ruang belajar, 1 ruang BK, 1 ruang LSP, 1 ruang Jurusan Perkantoran, 1 ruang Server, 1 gudang dan WC, serta ruang tambahan bawah tangga (Pramuka, Kesenian dan PMR).
“Dari 3 Labor Komputer tersebut, jumlah komputer yang terbakar mencapai 100 unit, dan kami perkirakan kerugian mencapai Rp1,5 Milyar lenih,” tambah Lily Sumeri, yang baru tiga hari usai dilantik sebagai Kepala SMKN 2 Pariaman ini.
Kebakaran ini, jelasnya, menyebabkan aktivitas belajar mengajar siswa terganggu untuk sementara waktu, sampai gedung diperbaiki dan semua peralatan pendukung dilengkapi.
Wakil Wali Kota Pariaman, Mardison Mahyuddina yang meninjau kebakaran tersebut, berharap semua yang rusak, dapat segera dibangun kembali agar pembelajaran tidak terlalu lama terganggu.
Kebakaran ini, jelas Mardison, berlangsung cukup cepat, petugas pemadam kebakaran kita cukup sigap. Sebanyak 7 (tujuh) unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di SMKN 2 Pariaman ini.
“Damkar tersebut sebanyak 4 (empat) unit berasal dari Kota Pariaman dan 3 (tiga) unit bantuan dari Kabupaten Padang Pariaman,” jelas Wawako.
“Saat ini, kewenangan SMA dan SMK, berada di Provinsi Sumatera Barat, karena itu, kami atas nama Pemerintah Kota Pariaman berharap, agar musibah jelang akhir tahun 2022 ini, dapat segera mendapatkan solusi dari Provinsi, agar proses belajar mengajar dapat berjalan sebagaimana mestinya,” tukasnya.
Lebih lanjut Mardison berpesan kepada Kepala Sekolah yang baru saja disertijabkan, kiranya dapat bertugas lebih keras lagi, sehingga pembangunan ruangan yang dilalap si jago merah ini, dapat segera dibangun, bersama dengan sarana dan pra sarana lainnya.
“Kebakaran terjadi diduga akibat korsleting arus pendek listrik,” ujar Lily.
Semua instalasi listrik di gedung tersebut, tambah Kepsek, baru diperbaiki. Namun, yang namanya musibah, tidak bisa dihindari.
Pemadaman agak sedikit terkendala karena akses masuk mobil pemadam kelokasi kebakaran terhalang oleh pintu pagar yang terkunci dan dinding sekolah yang menutupi akses kedalam sehingga menyulitkan petugas melakukan tugasnya. (Jun/Wewe)
Baca juga: Kebakaran di Muaro Pingai, Kerugian Ditaksir 300 Juta
Facebook Comments