Solok, SuhaNews. Mulai Sabtu 2 Mei 2020 ini pemerintah kota Solok menutup seluruh Pasar Raya Solok. Sebelumnya juga dilakukan penutupan jalan lingkar Koto Panjang pada Jumat, (1/5).
Penutupan ini sendiri merupakan keputusan Walikota Solok melalui rapat bersama Forkopimda dan Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kota Solok pada Kamis (30/4) yang lalu. Salah satu penyebabnya adalah adanya pengunjung pasar yang pingsan saat berbelanja.
Pada Kamis (30/4) malam jalan Koto Panjang dipagari dengan seng agar tidak ada pengunjung pasar raya maupun pedagang yang lewat. Kemudian mulai Sabtu 2/5 dini hari, akan dilakukan penyemprotan disinfektan diseluruh area pasar raya Solok oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solok
Walikota Solok saat memimpin rapat menyampaikan keprihatinannya dengan perkembangan penyebaran Covid-19. Maka untuk itu diperlukan berbagai upaya untuk menjaga agar kota Solok tetap berada dalam zona hijau.
“Saya prihatin dan sekaligus khawatir melihat kondisi pasar baik itu mulai diberlakukannya PSBB sampai masuk hari ke-9. Saya cemas kita seperti dihadapkan dengan bom waktu, karena kita walau masuk zona hijau akan tetapi daerah sekitar kita telah masuk zona merah,” ujar Zul Elfian.
Pasar raya sebagai salah titik kumpul kumpul masyarakat dalam kegiatan ekonomi, maka dipandang perlu melakukan tindakan lebih selain penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Salah satunya melalui penyemprotan Disinfektan.
Mulai sejak Jumat (1/5) malam terlihat sejumlah petugas mulai melakukan blokade jalan menuju pasar Raya Solok. Hal ini agar memudahkan petugas dalam melakukan penyemprotan. Terlihat sejumlah jalan masuk menuju pasar raya di pasang pembatas dan dijaga sejumlah petugas gabungan. Moentjak
Baca Juga :
Hari Pertama PSBB di Solok, Belum Terlihat Perubahan
Facebook Comments