Bukittinggi, SuhaNews – Berdasarkan pengumuman dari Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab (Pusiba) pada 13 Juni 2023,.dua orang siswa MAN 2 Bukittinggi dinyatakan lolos seleksi masuk Universitas Al-Azhar Cairo Mesir.
Setelah melewati serangkaian tes seleksi secara virtual para peserta mengerjakan 80 soal online berbahasa arab, sesi wawancara dan wawasan kebangsaan.
Baca juga: Wabup dan Kakan Kemenag Lepas 23 Jamaah Umrah Al Azhar Islamic Tour Cabang Solok
Lebih kurang dua pekan menunggu , Hibnul Walid Al Khosyi dan Isratul Hidayah mendapatkan kabar yang membanggakan yang juga mengharumkan nama MAN 2 Bukittinggi.
Bertempat di ruang kepala MAN 2 Bukittinggi pada, Kamis (15/6/23), pasca pengumuman, dua orang alumni tersebut mengunjungi MAN 2 Bukittinggi untuk berbagi cerita perjuangan serta persiapan yang telah dilaluinya.
‘’Alhamdulillah kami sangat bersukur sekali, dari 3.812 peserta sampai tahap akhir terdapat 1.577 peserta yang diluluskan terselip nama siswa MAN 2 Bukittiggi,” ujar Kepala MAN 2 Bukittinggi, Amri J.
Ada 80 soal yang dikerjakan oleh peserta seleksi. Sebanyak 80 soal tersebut terdiri dari 4 batch yaitu Qiraah, Kitabah, Istima dan Qawaid. Tes dilanjutkan dengan wawancara langsung dengan Syekh dari kampus Al- azhar.
“Pada tahap ketiga dilanjutkan dengan tes wawasan kebangsaan dari kementerian agama. Sementara Visa kami siap, sampai Desember 2023 kami melakukan pendalaman Bahasa Arab yang difasilitasi oleh pihak kampus.,’ Papar mereka.
Perjuangan Hibnul Walid Al Khosyi sudah dimulai dari September 2022. Di sela kesibukan PBM di MAN 2 Bukittinggi pada sore hari setelah pulang sekolah rutin ia belajar bahasa Arab dan membahas soal- soal ujian.
Dari cerita Hibnu pada Try Out pertama mendapat nilai yang kurang memuaskan, membuatnya lebih giat belajar dan semakin memotivasi diri. Di sela- sela silaturahminya ke MAN 2 Bukittinggi Hibnul berpesan kepada juniornya untuk selalu semangat belajar, berharap hanya kepada Allah jangan kepada manusia.
‘’Bagi kita yang mengenyam pendidikan di madrasah jangan minder dan Insecure dengan peserta tamatan pondok pesantren dalam perihal bahasa arab. Selagi ada niat disitu ada jalan, don’t give up.’’ Pesan Hibnu.
Beda cerita antara Hibnu dengan Isra, yang lebih lama mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi di Pusiba.
‘’Saya menyadari dalam bahasa Arab belum fasih, namun tekad saya ingin kuliah ke Mesir maka saya putuskan untuk melanjutkan bimbel di Markas Mahira Bukittinggi. Pada lembaga bimbel tersebut kami tidak hanya belajar bahasa Arab, tapi juga dilayani dalam pendaftaran hingga pemberkasan.
Saya memilih kuliah ke Mesir, di sana biaya hidup tidak begitu mahal, semua tergantung kita. Selain itu kampus Al- Azhar adalah kiblatnya ilmu dunia dan peradaban Islam. Disana nantinya saya akan kuliah mendalami ilmu Fiqih.
‘Semoga saya bisa tepat waktu dan kembali ke Indonesia mengabdikan ilmu yang didapatkan. Pesan kepada adik- adik di MAN 2 Bukittinggi ‘’Man Jadda Wa Jadda,” ungkapnya.
Kepala MAN 2 Bukittinggi Amri J bangga atas diterimanya siswa MAN 2 Bukittinggi menuntut ilmu di Universitas Al-Azhar Mesir. Ia berpesan kepada para siswa agar dapat menjaga diri , nama baik negara dan tetap rendah hati serta menjadi inspirasi bagi siapa saja.
‘’Sangat bahagia sekali dengan kabar yang membanggakan ini, semoga menjadi inspirasi bagi siswa lainnya di MAN 2 Bukittinggi. Kepada ananda kami semangat selalu, rajin belajar dan lulus tepat waktu dengan nilai yang memuaskan.
Semoga sampai ke jenjang S3 dan kembali ke Indonesia untuk membaktikan ilmu yang telah di dapat. Terima kasih banyak kepada Kementerian Agama dan PUSIBA telah memfasilitasi siswa kami yang ingin melanjutkan pendidikan ke Mesir.
Kedepannya kami semakin mengintesifkan ekskul Darul Arabi di MAN 2 Bukittinggi agar semakin banyak siswa kami kuliah ke Timur Tengah.’’paparnya. Yuli/Syafrial
Baca juga: 6 Santri Ponpes Insan Cendekia Harau Lulus di Universitas Al Azhar Mesir
Facebook Comments