Tangani Pasien Corona, Perawat Diusir Bidan dari Indekos

SuhaNews – Tiga perawat RSUD Bung Karno (RSBK) Solo yang diusir oleh pemilik indekos yang merupakan seorang bidan, disesalkan berbagai pihak karena sama-sama tenaga kesehatan. 

“Ini membuktikan edukasi terkait Corona memang belum selesai,” ujar ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhilah saat dihubungi, Selasa (28/4/2020) sebagimana dilansir detik.com.

Harif menyebut para perawat yang menangani pasien Corona sudah pasti mengikuti protokol ketat untuk menyelamatkan diri dari penularan Corona. Selain itu, menurutnya penularan Corona juga hanya bisa terjadi dari droplet dan kontak dekat.

“Sebenarnya nggak terlalu banyak hubungan dengan kos kossan begitu dan itu seharusya tidak perlu terjadi pengusiran ini kalau itu dipahami,” ucap Harif.

Harif juga menyayangkan justru pengusiran ini datang dari sesama tenaga medis bidan. Dia meyakini bidan tersebut memang tidak mengerti terkait penularan Corona tersebut.

“Saya kira karena tidak mengerti dan tidak mau update, ini kan tiap hari kita bisa di media sosial, di media elektronik cetak itu sudah dijejali info luar biasa untuk pendidikan yang bagus memahai gimana karakteristik COVID ini,” ucapnya.

Harif menyebut saat ini ketiga perawat tersebut sudah ditempatkan di lokasi yang lebih baik. Meski demikian, dia meminta agar semua pihak khususnya tenaga medsi untuk tidak saling memberikan stigma negatif terkait tenaga medis yang merawat pasien Corona.

“Maka edukasi ini yang harus masif bahkan itu untuk para organisasi profesi, PPNI, IDI, IBI ke anggota anggotanya, jangan sampai kita saling menstigma gitu, ini sesuatu yang nggak bagus untuk kondisi gotong royong bersatu lawan Corona ini,” ujar Harif.

Bidan Dipolisikan

Sementara Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menegaskan pihaknya bakal mempolisikan bidan pemilik kos yang diduga mengusir tiga perawat RSUD Bung Karno (RSBK), Solo. Namun hingga sore ini laporan tersebut belum diterima Polres Sukoharjo.

BACA JUGA  Cegah Covid-19, Ketua DPRD Jon Firman Pandu Pimpin Penyemprotan
rawat
Pengorbanan luar biasa para perawat tangani pasien covid-19

“Belum ada laporan. Komunikasi juga belum ada, saya juga baru tahu lewat media saja,” kata Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas saat dihubungi detikcom, Rabu (29/4/2020).

“Ya intinya semua laporan pasti akan kita tindak lanjuti. Yang pasti sesuai prosedur,” ujar dia.

Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan pihaknya masih mempersiapkan laporan. Rudy akan mengecek kembali persiapan hukum yang dilakukan timnya.

“Tadi saya cek belum. Sebetulnya tadi saya mau ke RSUD Bung Karno, tapi karena ada acara refocusing anggaran belum jadi ke sana,” katanya.

Sebelumnya, Pemkot melalui Direktur RSBK akan melaporkan kasus itu ke Polres Sukoharjo. Rudy beralasan agar kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak.

“Mau saya laporkan ke Polres Sukoharjo karena lokasinya di Sukoharjo. Ini biar tidak ada kasus seperti ini lagi di daerah lain,” kata Rudy di Balai Kota, Selasa (28/4).

Editor: Wewe      Sumber: detik.com

Baca Juga:

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -