Sulit, Air, Suhanews. Dr. Hermanto, S.E, MM, Anggota DPR-RI dari fraksi Partai PKS daerah pemilihan Sumatera Barat, menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR yang di laksanakan di Gedung Aula PSA Sulit Air.
Ikut hadir dalam sosialisasi 4 pilar MPR-RI, Nazar Bakri, S.Pd, anggota DPRD Kab. SOLOK, Bambang Hermanto, S.H Pjs Wali Nagari Sulit Air, dan para undangan dengan berjumlah 100 orang.
Pjs Wali nagari Sulit Air, Bambang Hermanto, mengucapkan selamat datang di nagari Sulit Air, dan juga beliau meminta maaf atas pelayanan yang tidak pas, di karenakan kondisi dan situasi yang tidak mengizinkan di karenakan covid ini, dan pjs menyampaikan selamat mendengarkan paparan 4 pilar kepada undangan yang akan di sampaikan oleh anggota MPR nantinya
Panitia pelaksana DPC PKS X Koto diatas yang di wakili oleh Rosni Yenti Rustam /Yen Rustam, dalam wawancara terpisah menyampaikan, sengaja Hermanto kita undang ke Sulit Air, pertama untuk memperkenalkan nagari kita Sulit Air.
Kedua adalah untuk pemperlancar program Hermanto selaku wakil rakyat di DPR RI dari fraksi PKS wilayah Sumatera Barat, khususnya nagari Sulit Air Kec. X Koto Diatas, Kab. Solok
Dalam penyampaian sosialisasi 4 Pilar MPR RI, Dr Hermanto, S.E, MM, mengucapkan terima kasih atas kedatangan undangan yang memenuhi standar protokol kesehatan, dikarenakan masa mandemi yang belum selesai sampai sekarang, dan juga beliau memuji ke indahan nagari sulit air yang di miliki oleh Kab. Solok, selanjutnya Bapak Bambang melanjutkan menyampaikan 4 pilar tersebut, yaitu Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara, UUD RI Tahun sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR RI, negara kesatuan RI sebagai bentuk negara dan terakhir Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan Negara.
4 pilar ini lebih banyak di aplikasikan kedalam kehidupan, mulai dari keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara, namun saat sekarang ini perilaku negatif sudah banyak menyimpang, hal tersebut pengaruh dari media sosial dan dunia internet yang berkembang, seharusnya menjadi positif tapi dikarenakan tidak bisa memfilter, maka menjadi negatif.
Maka dari itu, bagaimana kita selaku anak bangsa / masyarakat indonesia mampu untuk mengimbangi dan memfilter, apalagi kita selalu masyarakt minang kabau yang memiliki banyak filosofi yang bersifat membangun, ini sangatlah berguna bagi kita terutama bangsa kita Indonesia ini, namun tidak semua kita bisa menjalankan sehingga banyak perbedaan yang muncul seluruh masyarakat, seperti pepatah lain lubuak lain ikan, perbedaan itu lah menjadi pemersatu bangsa kita, yakni Bhineka Tunggal Ika.
Salah satu undangan yang mengajukan pertanyaan, Hardianto, M.Pd, kepada anggota DPR-RI, Hermanto, perihal kebebasan berpendapat sekarang sudah mulai di batasi, Hermanto menyampaikan bahwa kebanyakan dari kita cara menyampaikan itu banyak tidak benar, dalam artian secara penyampaian pendapat lebih banyak melakukan dengan anarki, sehingga menghilangkan nilai-nilai kebangsaan yang ada.
reporter :Â Hendrik editor :Â Moentjak
Baca Juga :
Facebook Comments