Arosuka, SuhaNews – Bupati Solok diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi Eva Nasri, SH, MM megikuti Rakor Inflasi Tahun 2023 Bersama Kementerian Dalam Negeri, Selasa, 04 Juli 2023 dari Ruang Rapat Sekretariat Daerah di Arosuka.
Rakor ini juga diikuti oleh Forkopimda, Kepala OPD, Tim Pengendalian Inflasi Kabupaten Solok. dan tamu undangan lainnya.
Baca juga: Dukung Redenominasi Rupiah, Sultan Minta Pemerintah Waspadai Inflasi
Mendagri Tito Karnavian mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama enam kuartal berturut-turut di atas 5 persen. Ini sangat positif karena banyak negara yang di bawah 5 persen.
Menteri Dalam Negeri mengatakan jika Presiden Joko Widodo meminta agar kita fokus pada potensi-potensi krisis dan menjaga pendapatan agar sesuai target baik di tingkat nasional maupun daerah.
“Kita harus memastikan pertumbuhan ekonomi tumbuh positif di enam bulan berikutnya di tahun 2023, untuk itu kita harus memperkuat konsumsi rumah tangga, memperbanyak uang beredar atau realisasi belanja APBD sesuai target, serta memberikan bantuan-bantuan sosial tunai maupun non tunai kepada masyarakat secara cepat dan tepat,” jelas Tito Karnavian.
Presiden juga meminta agar menjaga ketersediaan barang dan mengendalikan inflasi dengan menyediakan harga yang terjangkau untuk masyarakat.
Sementara itu, Direktur Statistik Harga BPS Pudji Ismartini menyampaikan tingkat inflasi Juni 2023 bervariasi antar-wilayah. Inflasi tinggi didominasi oleh kota-kota di wilayah Timur.
“Jika dilihat dari andilnya, komoditas dengan tingkat inflasi yang relatif lebih tinggi tersebut memiliki andil yang tidak begitu besar terhadap inflasi nasional. Merauke sebagai Kota dengan inflasi bulan Juni tertinggi memiliki andil sebesar 0,006 terhadap inflasi nasional,” ujar Pudji Ismartini.
Kota dengan inflasi tertinggi terhadap inflasi nasional adalah DKI Jakarta (0,26 persen), Bekasi (0,14 persen), Surabaya (0,10 persen), Depok (0,08 persen), dan Tangerang (0,07 persen). “Sepuluh Kabupaten/Kota dengan Indeks Perkembangan Harga (IPH).
Sementara tertinggi di Luar Jawa dan Sumatera yakni Ngada (Nusa Tenggara Timur), Bontang (Kalimantan Timur), Kubu Raya (Kalimantan Barat), Nagekeo (Nusa Tenggara Timur), Berau (Kalimantan Timur), Maluku Tenggara Barat (Maluku), Minahasa Tenggara (Sulawesi Utara), Mempawah (Kalimantan Barat), Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara), dan Soppeng (Sulawesi Selatan).
Pudji mengungkapkan bahwa komoditas penyumbang utama kenaikan IPH di sejumlah Kabupaten/Kota sampai dengan Minggu Keempat Juni 2023 adalah daging ayam ras, cabai merah, cabai rawit, dan telur ayam ras.
“Untuk komoditas penyumbang utama penurunan IPH di sejumlah Kabupaten/Kota sampai dengan Minggu Keempat Juni 2023 adalah bawang merah, beras, cabai merah, dan cabai rawit,” sebutnya. Wewe
Baca juga: Dukung Redenominasi Rupiah, Sultan Minta Pemerintah Waspadai Inflasi
ikut
Facebook Comments