spot_img

Calon Bupati Solok, Berebut Simpati Melalui Kampanye Dialogis

Arosuka, SuhaNews. Nofi Candra-Yulfadri Nurdin, Epyardi Asda-Jon Firman Pandu dan Desra Ediwan Anantanur-Adli sudah ditetapkan sebagai calon Bupati Solok 2021-2026. Pasangan ini akan dipilih oleh masyarakat Kabupaten Solok pada 9 Desember 2020 mendatang.

calon

Para pemilih tentu sudah mengenal ketiga pasangan ini. Bahkan  bisa jadi sudah ada pilihan, tinggal menunggu waktu pencoblosan. Namun, tidak sedikit yang masih goyang, ragu menetapkan pilihan lebih awal. Mereka butuh sapaan, senyum dan perhatian para calon.

Baliho memang sudah bertebaran, tetapi bagi masyarakat, hal itu belum cukup untuk   melihat sepak terjang setiap calon bupati. Mereka butuh bertemu, berdialog dan menjalin komunikasi. Inilah yang sedang dilakukan para calon, baik secara langsung maupun melalui tim pemenangan.

Kalau kita berjalan dari nagari ke nagari, maka akan terlihat ada beberapa posko pemenangan calon Bupati Solok. Setiap posko dipasangi baliho dan poster calon. Berada di posko, yang ada hanya kemenangan, tidak ada cerita kekalahan. Rasa optimisme begitu tinggi. Kemenangan sudah di depan mata. Sepertinya tidak sabar menunggu 9 Desember 2020.

calon

Persaingan menuju Arosuka 1 memang terasa ketat. Karena ketiga calon pada dasarnya masuk dalam ‘petahana’ atau mantan petahana.  Pasangan Nofi Candra, Yulfadri Nurdin saat ini masih menjabat sebagai Wakil Bupati Solok, yang sedang menjalani masa cuti. Menjalani karir sebagai anggota DPRD Kabupaten Solok dan DPRD Sumbar sebelum menjadi Wakil Bupati Solok, tentu memberikan pengalaman tersendiri bagi Yulfadri Nurdin untuk kembali menjadi wakil Bupati Solok llima tahun ke depan.

Jon Firman Pandu juga demikian. Ia meninggalkan jabatannya sebagai Ketua DPRD Kabupaten Solok periode kedua karena mendampingi Epyardi Asda dalam pertarungan menuju  Wakil Bupati Solok. Ia juga termasuk ‘petahana’ di legislatif.

BACA JUGA  GA3415 Mendarat, H. Zulkifli Sambut Jemaah Haji Kabupaten Solok

Begitu juga dengan Desra Ediwan Anantanur, selain pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Solok, menjalani dua periode sebagai Wakil Bupati Solok bersama Gusmal dan Syamsu Rahim. Sosoknya tentu sudah dikenal masyarakat.

Masyarakat tentu akan melihat jejak langkah para calon. Ketiganya tidak diragukan, optimis bisa membawa kemajuan Kabupaten Solok. Namun yang perlu dicatat, pemenangnya hanya satu pasangan saja. Karena itu peluang kalah lebih besar daripada peluang menang.

Peluang itulah yang perlu dimanfaatkan secara maksimal. Kampanye dialogis memang jalan terbaik pada masa Pendemi Covid-19 ini. Berkunjung dari rumah ke rumah, dari satu kelompok ke kelompok lain, dari satu posko ke posko lain menjali terbaik saat ini.

calon

Karena adanya larangan mengumpulkan warga dalam jumlah banyak, maka satu suara pun jangan diabaikan.  Merebut simpati pemilih menjadi pilihan untuk saat ini. Apalagi dalam waktu yang tersisa sekitar enam pekan lagi. Saat yang pendek untuk bisa merebut simpati warga dari 74 nagari di Kabupaten Solok ini.

Karena itu, teruslah bergerak, bawalah Kabupaten Solok untuk terus melaju menyongsong masa depan. Kalau benar daerah ini seperti raksasa tidur, maka bangunkanlah. Kalau benar daerah ini memiliki potensi, maka galilah.

 

Tertumpang harapan masyarakat Kabupaten Solok kepada tiga calon yang ada. Siapapun yang terpilih, semoga bisa mewujudkan harapan ini. Wewe

BACA JUGA :

Facebook Comments

Google News