spot_img

Di Lubuk Selasih, Lelaki 27 Tahun Asal Bima NTB Tersasar dan Dikhawatirkan Covid-19

SuhaNews. Seorang lelaki berusia 27 tahun mengaku tersasar di Lubuk Selasih nagari Batang Barus kec. Gunung Talang Kab. Solok, Kamis (30/4). Kehadirannya membuat warga khawatir ia terpapar Covid-19.

Kehadiran pria dengan saat waktu berbuka puasa ini membuat warga disekitar Masjid panik. Ia turun dari mobil didepan masjid Lubuk Selasih.

Wali nagari Batang Barus Syamsul Azwar bersama wakil ketua DPRD Kab. Solok yang juga putra daerah setempat Lucky Efendi langsung mendatangi masjid Lubuk Selasih  bersama beberapa orang petugas Polres Arosuka.

“Kami mencoba melakukan infestigasi terhadap pria tersebut karena khawatir dengan penyebaran virus Corona yang kini kian mencemaskan. Apalagi orang tersebut mengeluh sesak nafas dan kondisinya lemah,” kata Wali nagari Syamsul Azwar.

Baca juga : Bertambah Lagi, 5 Orang Positif Covid-19 di Kab. Solok

Menurut, Syamsul, kekhawatiran terhadap hal itu bukan tanpa alasan. Pasalnya dari hasil investigasi yang dilakukan terhadap pria tersebut, diketahui telah melakukan perjalanan jauh dan melewati banyak daerah yang ditenggarai sebagai daerah terjangkit pandemi covid-19 seperti Mataram, Surabaya, Bekasi, Sarolangun dan berhenti di Lubuk Selasih.

“Kondisi ini telah kami koordinasikan dengan tim gugus tugas kabupaten. Meski dengan menggunakan peralatan seadanya pos perbatasan yang berada di Lubuk Selasih telah melakukan upaya awal melalui penyemprotan dan isolasi terhadap warga tersebut,” terang Syamsul Azwar.

lubuk

Kondisi tersebut serta merta membuat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok Lucky Efendi meradang, lantaran lambannya tindakan antisipasi yang dilakukan oleh tim gugus tugas penangan Covid-19 kabupaten Solok. Apalagi, petugas yang turun ke lapangan tanpa dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai.

“Setiap saat yang kita bahas selalu masalah kebutuhan APD, dan itu sudah kita alokasikan. Bahkan sudah banyak pihak yang membantu kebutuhan APD ini, namun kenapa saat kondisi darurat seperti ini APD malah tidak ada??,” kata Wakil Ketua DPRD Kab. Solok Lucky Efendi dengan nada kesal.

BACA JUGA  H. Alizar; Pengelolaan dan Serapan Anggaran Salah Satu Kunci Sukses Kinerja Lembaga

Sejatinya kata Lucky, semua pihak terkait harus cepat tanggap dalam menangani kasus kasus yang dapat membahayakan masyarakat dan daerah tersebut. Namun kata dia, sangat disayangkan respon dari Gugus Tugas Covid 19, salah satunya pihak dinas kesehatan kurang cepat merespon laporan, meskipun orang yang dicurigai tersebut belum tentu positif Covid-19.

Kekesalan politisi muda Demokrat tersebut kian memuncak, karena Ambulans yang dijanjikan oleh Direktur RSUD Arosuka untuk membawa warga tersebut, ke ruang penanganan RSUD tan kunjung datang.

“Katanya ambulan telah meluncur ke lokasi, namun lebih dari setengah jam tak kunjung datang. Ketika dicoba telpon kembali nomor direktur sudah tidak aktif pak,” ujarnya.

Tak ingin menunggu lama, dengan penuh kekecewaan, warga pendatang yang dicurigai tersebut terpaksa dibawa ke RSUD Arosuka dengan mobil Pick Up milik PMI Kab. Solok.

“Petugas yang membawa pun juga tidak dilengkapi dengan APD yang memadai,” kesalnya.

Ia menyebutkan, dengan kondisi Pandemi Covid-19 yang kian menghawatirkan saat ini, sejatinya petugas semakin cepat tanggap dalam menyikapi setiap persoalan yang terjadi. Termasuk semakin meningkatkan itensitas posko utama dan posko-posko perbatasan, selain kesiapan personil kelengkapan APD di posko utama perlu disiapkan.

“Apalagi Nagari Batang Barus merupakan Ibukota Kabupaten Solok yang berbatasan langsung dengan kota Padang yang saat ini telah masuk zona merah. Jangan sampai kelalaian kita, justru berakibat fatal terhadap keamanan masyarakat,”  kata Lucky.

Terpisah, Kadis Kesehatan kab. Solok dr. Maryeti Marwazi membenarkan adanya kasus warga yang datang dari daerah luar tersebut. Saat ini, warga tersebut sudah diperiksa oleh dokter jaga RSUD  Arosuka. Dari Hasil pemeriksaan tersebut tidak ditemukan adanya tanda-tanda gejala Covid-19.

BACA JUGA  Rapid Test Negatif, 1 Warga Paninggahan Dimakamkan Dengan Protap Covid-19

“Namun sepertinya ia mengalami gangguan jiwa dan dia tidak tahu kemana tujuan dan mau pulang kemana. Atas alasan itu, untuk penanganan selanjutnya akan diserahkan kepada Dinas Sosial,” kata Maryeti melalui pesan whatsAppnya

editor : Moentjak sumber : Beritanda1.com

Baca Juga :

Facebook Comments