Sijunjung, SuhaNews – Dinas Pangan Perikanan Kabupaten Sijunjung menggelar sosialisasi, edukasi hingga promosi keamanan pangan di Balairung Lansek Manih, Kamis (6/10).

Kepala Dinas Pangan dan Perioanan Kabupaten Sijunjung, Adri mengatakan bahwa pemberlakuan UU No 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan PP No 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan merupakan salah satu langkah Pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat  akan pangan aman.

Baca juga: Jaga Ketahanan Pangan, Gubernur mahyeldi tanam jagung Perdana di Kab. lima puluh Kota

“Regulasi ini mempertegas peran pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan keamanan pangan,” ujar Adri. 

Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan para ibu rumah tangga dalam pemahaman terkait keamanan pangan. Diharapkan kesadaran para produsen pangan segar, serta konsumen dari pangan tersebut lebih peduli terhadap keamanan pangan itu sendiri.

“Peran produsen sebagai pembuat, konsumen sebagai pemakai dan pemerintah sebagai pengawas mampu berintegrasi dan melaksanakan tugas masing masing sehingga tercipta pangan aman di tingkat masyarakat,” harapnya.

Kepala Bidang Keamanan Pangan Dispaperi, Ning Wisma Utami menjelaskan pangan adalah segala sesuatu yang bersumber dari hayati, baik produksi pertanian, peternakan, perikanan maupun kehutanan, baik diolah maupun dikonsumsi dalam keadaan segar oleh manusia.

“Sedangkan keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cematan biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta bertentangan dengan agama, budaya dan keyakinan masyarakat, sehingga aman untuk dikonsumsi,” ungkapnya.

Selain itu, untuk pengawasan keamanan pangan, kata Kabid, untuk pangan olahan dilaksanakan oleh Lembaga pemerintah yang menangani pengawasan obat dan makanan. Sedangkan pangan segar dilaksanakan oleh lembaga pemerintah yang menyelenggarakan urusan di bidang pangan.

“Isu keamanan pangan saat ini merupakan  isu penting yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat banyak. Hal ini tidak saja terkait dengan keberterimaan produk di pasaran, namun lebih besar kepada pengaruh terhadap kesehatan masyarakat secara umum, isu stunting dan maraknya penyakit kanker yang saat ini menjadi pembunuh terbesar di Indonesia,” terang Ning.

Adapun peserta berasal dari organisasi wanita seperti Kelompok Wanita Tani, Dasa Wisma, PKK dan Dharma Wanita.

Hadir kesempatan itu, Kepala Bidang Keamanan Pangan Dinas Keamanan Pangan Provinsi Sumbar, Derry Swasti. Kemudian pemateri pada kegiatan itu, dari Dinas Peternakan  dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat, Afri Musweri, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumbar, Indra Arif Nasution dan Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Sijunjung, Ning Wisma Utami. (Dicko/Wewe)

Baca juga: Tekan laju inflasi di daerahnya, Pemko Pariaman Kembali Gelar Bazar Pangan Murah