Diskusi Terbuka Aktor Penggerak dan Stakeholder Pendidikan Sumatara Barat dan Kemdikbudristek.

Batusangkar, Suhanews – Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sumatera Barat menggelar Kegiatan Diskusi Terbuka Aktor Penggerak dan Stakeholder Pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Acara yang berlangsung pada Kamis, 1 Februari 2024, di Aula PKK Dharmawanita, Komplek Indo Jolito Batusangkar, ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Kegiatan ini di hadiri oleh Sri Yulianti, M. Pd., Kepala BGP Provinsi Sumbar, Inhendri Abas, S. Pd., MM., Dt Rajo Tan Basa Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Datar, dan sejumlah tokoh pendidikan lainnya,seperti Bunda Paud Tanah Datar, Sesditjen PDM, BBPMP Sumatera Barat, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat.

Materi kegiatan diskusi diawali dengan Silvia Roza, S. Pd. Menyampaikan pengalamanya mengembangkan komunitas belajar dalam implementasi kurikulum merdeka yang mampu mengangakat berbagai seminar dan di ikuti oleh banyak peserta, silfia menyampaikan bahwa dalam mengerakan kombel dibutuhkan perencanaan dan pendekatan yang baik serta mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat anggota, setiap anggota komitmen untuk membagikan rencana kegiatan melalui media sosial, situs dan platform lainya.

Dalam mengerakkan komunitas memerlukan kesabaran, konsistensi, dan kepedulian terhadap anggota.

Guru Penggerak Inspiratif, Berry Devanda, M.Ed, membagikan praktik baiknya sebagai kepala sekolah dengan merujuk pada teori Difusi Inovatif, yang merupakan suatu konsep tentang penyebaran inovasi atau perubahan baru di masyarakat, khususnya dalam konteks organisasi sekolah.

Berry menjelaskan bagaimana suatu ide dapat menyebar dari kelompok kecil atau inovator awal hingga mencapai sejumlah besar orang atau organisasi di lingkup sekolahnya. Dalam konteks Difusi Inovatif, Berry memaparkan beberapa tahapan yang dilaluinya, mulai dari kelompok innovator atau dirinya yang menjadi pelopor , hingga kelompok penolak yang skeptis terhadap perubahan.

BACA JUGA  Bahas Surat Edaran Dirjen GTK, BBPMP Sumbar Gelar Rakor

Sebagai pemimpin pendidikan Berry Devanda berbagi pengalaman menghadapi tantangan dengan melaksanakan sesi coaching kepada para guru yang belum sepenuhnya menerima inovasi dari visi misi yang diimplementasikannya. Berry menekankan bahwa coaching yang efektif memerlukan waktu dan konsistensi, dan dalam pemaparanya, agar bisa berhasil membutuhkan sekitar delapan kali pertemuan coaching dalam mendukung perkembangan pendidikan yang inovatif dan membantu melibatkan seluruh komunitas sekolah dalam mengadopsi perubahan positif.

Dr. Iwan Syahril, PhD menyampaikan esensi pemikiran dari merdeka belajar adalah kita perlu melakukan pemecahan masalah dalam krisis pembelajaran yang terjadi di Negara kita Indonesia, 20 tahun yang lalu kita jauh berkembang dibandingkan singapura, Malaysia, Vietnam dan lainya dari hasi pemeblajaran kita.

Untuk itu dengan merdeka belajar kita di upayakan merdeka dalam memecahkan masalah yang terjadi dengan inovatif inovatif baru dalam mempersiapkan murid kita dalam menuju Indonesia emas, karena mustahil akan mencapai lebih baik dengan cara cara yang lama, untuk itu kita perlu menyesuaikan pemebelajaran yang sepanjang hayat dalam literasi dan numerasi, dan yang paling utama adalah karakter peserta didik kita yang mencerminkan pancasila. Andra

Berita Terkait :

 

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -