spot_img

Hari Ibu 2024, Bundo Kanduang Salayo Perkenalkan Bararak Tunduak di TMII

Jakarta, SuhaNews – Mengambil momen Hari Ibu 22 Desember 2024, Bundo Kandung nagari Salayo di Parantauan yang tergabung dalam Bundo Kanduang Ikatan Keluarga Salayo (IKS) menggelar acara Bararak Tunduak di anjungan Sumatera Barat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu (22/12).

Acara yang berlangsung meriah ini turut dihadiri oleh 21 Anggota DPRD Kabupaten Solok yang dipimpin langsung oleh Ketua Ivoni Munir.

Hari Ibu 2024, Bundo Kanduang Salayo Perkenalkan Bararak Tunduak di TMII 1
Ketua DPRD Kab. Solok Ivoni Munir dan 21 Anggota menghadiri acara Bararak Tunduak yang digelar oleh Bundo Kanduang IKS

Ketua Ikatan keluarga Salayo (IKS) Jabodetabek Aan Chaniago didampingi Ketua Bundo Kanduang IKS H.Erma Kusuma menyampaikan selian untuk memperkenalkan budaya dan adat istiadat nagari Salayo kepada generasi muda di perantauan sekaligus melestarikan adat istiadat sebagai warisan budaya meski berada di perantauan.

“Ada banyak adat istiadat di nagari yang mesti diketahui oleh generasi muda nagari Salayo meski berada di perantauan, Bararak Tunduak ini baru salah satunya,” ujar Aan Chaniago.

Kedepannya, lewat berbagai momen akan digekar acara serupa dengan  tema berbeda, agar adat istiadat nagari Salayo tetap lestari bagi generasi muda meski hidup di perantauan.

Bundo Kandung nagari Salayo di Parantauan yang tergabung dalam Bundo Kanduang Ikatan Keluarga Salayo (IKS) menggelar acara

“Kepada keluarga besar IKS, mari terus kita jalin kebersamaan dan kekompakan sembara merawat tradisi dan menjaga adat nagari tetap lestari melalui event seperti ini,” ajak Aan.

Tak lupa atas nama keluarga besar IKS Jabodetabek, Aan mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan dukungan Ketua DPRD Kabupaten Solok Ivoni Munir beserta 21 Anggota Dewan yang menyempatkan hadir pada acara ini.

Sementra Ketua Bundo Kanduang IKS, Hj. Erma Kusuma mengatakan sengaja memilih tema Bararak Tunduak ini, karena ini merupakan salah satu simbol penerapan adat istiadat di nagari yang dilakukan saat anaknya pernikahan.

“Bararak Tunduak sendiri memiliki arti, kunjungan  dari mempelai wanita (anak daro) dengan diantar keluarganya ke rumah mempelai pria (Marapulai) yang dilengkapi beragam jamba (makanan hantaran) sebegai bentuk jalinan dua keluarga dari pernikahan anak daro dan marapulai,” jelas H. Erma.

BACA JUGA  Jamaah Banjiri Tabligh Akbar Buya Yahya di Masjid Agung Istiqlal Muaro Sijunjung

Ditambahkannya, yang ditampilkan dalam event kali ini ada;ah Bararak Tunduak dengan Alek Bantai Jawi yang diikuti oleh 30 Bundo Kanduang yang menyertai pasangan mempelai bararak menuju rumah marapulai.

Hari Ibu 2024, Bundo Kanduang Salayo Perkenalkan Bararak Tunduak di TMII 2

“Ini wujud orang Salayo di parantaua mengamalkan pepatah Adat Dipakai Baru, Kain Dipakai Usang, artinya adat akan selau baru / terjaga apabila dijalankan dan dilestarikan. Terima kasih untuk semua warga IKS yang sejak pagi telah bersiap disini untuk memeriahkan acara ini, bahkan sejak beberapa hari sebelumnya telah melakukan berbagai persiapan termasuk menyiapkan jamba yang akan ditampilkan dalam arakan ini,” tukuk Hj. Erma.

Menutup bincangnya, baik Aan Chaniago maupun Hj. Erma berharap kedepannya event seperti terus terlaksana agar budaya nagari Salayo tidak hanya lestari di kamoung tetapi juga di perantauan. Yal | Moentjak

Berita Terkait :

Facebook Comments