spot_img

Idul Fitri di 50 Kota, Kakan Kemenag jadi Khatib dan Imamnya AnggotaTNI

SuhaNews – Solat Idul Fitri yang gelar oleh PHBI Kabupaten Lima Puluh Kota , Senin (2/5) terasa Istimewa, bertindak sebagai khatib Kakan Kemenag H. Irwan sedangkan Imam dipercayakan pada Serma H. Idham Khalid yang merupakan juara MTQN tingkat TNI AD.

Dalam khutbatnya, H. Irwan ajak kaum muslimin untuk menanamkan konsep hidup yang diajarkan Imam Hasan Al Bashri. Irwan menyampaikan khutbah, Senin (2/5) di Lapangan Kantor Bupati Lima Puluh Kota. Tampak hadir Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin, Dt. Bandaro Rajo beserta Istri, dan Ketua DWP Kemenag Lima Puluh Kota, Ny. Devi Irwan.

“Konsep hidup yang diajarkan Imam Hasan Al Bashri adalah konsep hidup yang semestinya diterapkan kaum muslimin dalam kehidupannya. Imam besar ini mengatakan, Aku tahu rezekiku tidak diambil orang, makanya hidupku tenang, Aku tahu ibadahku tidak akan dikerjakan orang, maka aku sunguh-sungguh dalam beribadah, Aku tahu Tuhan selalu memantauku, maka aku takut berbuat maksiat, Aku tahu kematian selalu menungguku, maka aku mempersipkan diri bertemu Allah,” urai Irwan

Irwan juga mengajak kaum muslimin untuk kembali membiasakan diri berbuat kebajikan sebagaimana yang dilakukan selama Bulan Ramadan. Ramadhan melatih kaum muslimin untuk menata diri, sehingga mereka mampu menjalani kehidupan sebelas bulan ke depan sesuai dengan nilai-nilai ketakwaan.

“Penerapan nilai-nilai kebaikan pasca Idulfitri sudah selayaknya dilakukan. Karena kebaikan dilakukan sepanjang hayat. Membiasakan hidup berbagi, membiasakan mengendalikan diri, membiasakan saling bermaafan, dan membiasakan diri untuk meramaikan masjid dan mushalla, adalah kebiasaan-kebiasaan yang harus tetap dilaksanakan di luar Bulan Ramadan,” jelas Irwan.

Selanjutnya Irwan menyebut, kalimat Takbir, Tahmid, dan Tahlid adalah kalimat penghambaan, pujian, dan penyerahan diri, yang semuanya hanya bermuara kepada Allah SWT. Irwan menyebut, kalimat Takbir menyatakan bahwa Allahlah yang Maha Besar, dan meyakini betapa kecil dan tidak berartinya manusia dihadapan Allah.

BACA JUGA  Masjidil Haram Padat, Jemaah Haji Diimbau Solat Jumat di Masjid Terdekat

“Ungkapan Tahmid merupakan pembuktian bahwa hanya Allah yang pantas untuk dipuji dan tak satupun manusia yg pantas mendapatkan pujian. Sementara Kalimat Tahlil merupakan pembuktian dan komitmen kita bahwa hanya Allah tempat kita meminta, tempat kita menyembah dan tempat menggantungkan harapan,” lanjut kepala kantor.

Menutup khutbahnya, tak lupa Irwan mengajak jamaah untuk bertakwa kepada Allah, menjaga kebersamaan, dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan. (Nina)

Berit Terkait :

idul idul idul idul 

Facebook Comments