Solok, SuhaNews – Bupati Solok, Jon Firman Pandu dan Sekda Provinsi Sumatera Barat Arry Yuswandi, S. KM, M. KM menghadiri Rapat Evaluasi Pengendalian Administrasi Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Triwulan I Tahun 2025, Selasa/24 Juni 2025 di Convention Hall Alahan Panjang.
Rapat ini juga diikuti oleh Kepala Biro Administrasi Pembaruan Setda Prov Sumbar Ria Wijayant, Bupati/Wali Kota se-Provinsi Sumbar, Kepala OPD Pemerintah Kabupaten Solok dan Kepada OPD dari berbagai kabupaten/kota di Sumbar.
Baca juga: Pembahasan PAD Kabupaten Solok, Wakil Bupati Ikuti Rapat Evaluasi
Ketua Pelaksana yakni Kabiro Administrasi Pembangunan Ria Wijayanti melaporkan bahwa Rakor ini merupakan rapat perdana untuk tahun 2025, dan diadakan di Kabupaten Solok tepatnya di Alahan Panjang.
“Kegiatan ini akan dilakukan secara roadshow di Kabupaten/Kota agar bisa melihat kondisi kabupaten/kota di Sumatera Barat,” ujar Ria Wijayanti.
Bupati Solok, Jon Firman Pandu mengucapkan selamat datang kepada semua peserta di Alahan Panjang Resort.
“Terima kasih karena telah memilih Kabupaten Solok sebagai tempat perdana pelaksanaan rakor ini di tahun 2025,” ujar Jon Firman Pandu.
Sekda Prov Sumbar, Arry Yuswandi mengatakan bahwa Rapat koordinasi ini merupakan forum yang sangat penting dan strategis, karena menjadi wadah untuk menyatukan visi, menyelaraskan program, serta mensinergikan langkah-langkah pembangunan antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat.
“Dalam dinamika pembangunan saat ini, kita dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan fiskal, perubahan iklim, hingga transformasi digital yang menuntut pemerintah daerah untuk adaptif dan inovatif,” ujar Arry Yuswandi.
Oleh karena itu, Rakor ini kita jadikan momentum untuk mengkaji kembali prioritas pembangunan, menajamkan program, serta menguatkan sinergi lintas sektor dan wilayah.
“Saya tekankan pentingnya integrasi antara perencanaan dan penganggaran, serta keterlibatan aktif seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” tambah Arry Yuswandi.
Kita tidak bisa lagi bekerja secara sektoral, tapi harus kolaboratif dan berbasis data yang akurat. Kita juga harus memastikan bahwa pembangunan yang kita laksanakan berdampak nyata bagi masyarakat, terutama dalam penurunan angka kemiskinan, peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, serta penciptaan lapangan kerja.
“Diharapkan akan lahir rumusan-rumusan kebijakan dan strategi yang lebih tajam, lebih realistis, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat melalui rakor ini,” tutup Arry Yuswandi. Wewe
Facebook Comments