spot_img

Kemenag 50 Kota dan Radio Safasindo Bina Keluarga Sakinah

Lima Puluh Kota, SuhaNews — Usai Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Kantor Kemenag Kabuapten Lima Puluh Kota dengan Radio Safasindo Payakumbuh pada 20 Januari 2023 yang lalu, hari ini, Selasa (31/1), perjanjian tersebut terealisasi dalam bentuk tayangan perdana program samara bidang keagamaan tersebut.

Program Samara kerja sama Kemenag Lima Puluh Kota dengan Radio Safasindo Payakumbuh ini diberi nama Dilaog Interkatif Bina Keluarga Sakinah, dimana para pendengar dan yang menonton live streamingnya dapat bertanya langsung ke narasumber via telfon. radio radio 

Kepala Kantor H. Irwan, didampingi Kasi Bimbingan Masyarakat Islam, H. Safrijon, dalam pembahasan yang dipandu oleh Host , Dewi Safa, menyebutkan bahwa banyak alasan yang menyebabkan sebuah rumah tangga hancur. Kelanggengan dalam rumah tangga bukan tergantung tinggi rendahnya pendidikan masing-masing pasangan, namun pondasi agama yang kuatlah yang menjadi dasar utama agar pernikahan tetap bertahan.

“Sebuah rumah tangga yang dibangun dengan alasan keduniawian, maka bisa dipastikan rumah tangga itu akan hancur. Pendidikan seseorang yang tinggi tidak menjamin rumah tangga akan baik-baik saja, namun rumah tangga yang dibangun dengan pondasi agama yang kuat Insya Allah akan bertahan,” papar kepala kantor.

Selanjutnya kepala kantor mengurai, untuk mencapai keluarga yang Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah, ada komitmen yang harus dijunjung oleh suami istri, diantaranya adalah  niatkan pernikahan hanya mencari redha Allah, berinteraksi dengan membangun nilai kejujuran, amanah terhadap pasangan, memiliki satu rasa malu dengan tidak mengumbar hal-hal yang membuat psangan malu, dan terakhir saling menghargai.

“Banyaknya terjadi perceraian saat ini, salah satu penyebabnya adalah dunia digital yang semakin canggih. Pengaruh media sosial sangat besar terhadap keberlangsungan pernikah. Kita tidak bisa menghambat laju dunia yang canggih ini, namun kita bisa membentengi keluarga dengan pondasi agama yang kuat. Selain itu, alasan ekonomi juga menjadi salah satu pemicu perceraian. Bukan hanya kekurangan ekonomi, namun ekonomi yang melimpah juga membuat seseorang kalap mata dan mengorbankan rumah tangga,” lanjut kepala kantor.

BACA JUGA  Mewujudkan Era Baru Dengan Menggunakan Prinsip ESG

Dari dialog interaktif yang dibuka, kepala kantor juga menjelaskan, kalaupun ada yang dalam proses perceraian, maka pikirkanlah kembali, bahwa korban pertama dari perceraian adalah anak. Kepala kantor mengimbau agar mempertimbangkan psikologis anak jika terjadi perceraian. Tarik ulur dalam rumah tangga adalah hal biasa, maka kedewasaan sikap harus dikedepankan.

Kasi Bimas Islam, H. Safrijon, usai dialog interaktif, saat dimintai keterangan menjelaskan bahwa Kementerian melalui KUA Kecamatan sudah melakukan pembinaan keluarga sakinah, bagi catin, bagi yang sudah berumah tangga di bawah 10 tahun, dan yang sudah berumah tangga di atas 10 tahun.

“Bukan hanya tanggung jawab Kemenag saja untuk meminimalisir angka perceraian ini, namun semua kita berperan. Keterbatasan personal di Kemenag membuat kita harus berinovasi bagaimana pembinaan Keluarga Sakinah ini sampai keseleruh lapisan masyarakat. Salah satunya adalah kerja sama ini. Inovasi lain tentu akan kita perlebar agar angka perceraian dapat ditekan,” ungka kepala seksi.

“Kedepan, suguhan materi tentang Keluarga Sakinah ini akan disampaikan oleh para pejabat di Lingkungan Kemenag, Penyuluh, Penghulu, Kepala KUA, serta ASN Kemenag Lima Puluh Kota yang berkompeten di bidang Keluarga Sakinah. Dialog Interaktif Bina Keluarga Sakinah merupakan program rutin setiap hari Selasa pukul 10.00 s.d. 11.00 wib di Radio yang berslogankan “Lebih Sejuk Didengar Umat, Radio Kito Sabananyo” ini. Dapat didengarkan di frekuensi 98,2 FM atau live streaming Youtube Safasindo FM,” tutup H. Safrijon. (Nina)

Baca juga:

Facebook Comments