SuhaNews – Viral di media sosial video yang menunjukkan jemaah haji meninggal dunia dan terlantar di jalanan Makkah. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menjelaskan bahwa orang wafat dalam video tersebut bukan jemaah haji Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, di Mekkah Rabu (19/6).
“Gambar itu yang beredar tidak mencerminkan yang terjadi pada jemaah kita,” tegas Hilman di Makkah, Rabu (19/6/2024). video video video
“Video yang tersebar itu bukan terkait dengan jemaah kita. Ada dugaan jemaah dibiarkan. Yang ada petugas haji kita full team. Ada beberapa spot di sana dan langsung ditangani,” tambahnya.
Hal senada disampaikan Kabid Kesehatan pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dr. Indro Murwoko. Menurutnya, jemaah haji Indonesia yang sakit atau meninggal di Tanah Suci mendapat penanganan sesuai prosedur.
“Laporan tenaga kesehatan di lapangan, jemaah yang sakit atau pingsan, selalu dilakukan treatment, dilakukan tindakan, kemudian dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan terdekat. Sejauh ini kita tidak mendapat laporan yang kemudian tidak ditangani. Kalau di berita kan hanya ditutupi kain ihram. Itu kita tidak mendapat laporan itu,” jelas dr Indro.
“Semua yang ditemui tenaga kesehatan, insya Allah dilakukan tindakan medis. Kalau dibutuhkan tindakan yang lebih lagi, maka dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat baik ke poskes di Mina muapun RS Arab Saudi yang ada di sekitar situ,” sambungnya.
Ketika ada jemaah yang meninggal, lanjut dr. Indro, tenaga kesehatan akan membuat Certivicate of Death (COD). Setelah itu, petugas akan berkoordinasi dengan kantor maktab atau kantor sektor atau kantor daker untuk melengkapi persyaratan administrasi lainnya, misalnya: surat kesediaan dimakamkan, dan yang lain.
“Setelah administrasi disiapkan, biasanya diserahkan ke Masyariq atau Maktab untuk proses pemulasaraan,” tuturnya.
Ditanya jemaah yang wafat pada fase puncak haji, Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna), dr. Indro mengatakan, berdasarkan data per 20 Juni 2024, pukul 16.00 waktu Arab Saudi, ada 11 jemaah yang wafat di Arafah dan 29 jemaah wafat di Mina.
“Jemaah wafat itu, secara keseluruhan ada 40. Dari data itu, terbagi wafat di tenda, pos kesehatan, dan rumah sakit Arab Saudi, baik di Arafah maupun Mina,” tandasnya. HF
Berita Terkait :
- Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Kembali ke Tanah Air
- Selesaikan Rukun Haji, Jemaah Kab. Solok Nikmati Damainya Masjidil Haram
- Layani Jemaah Safari Wukuf Lansia, PPIH: Penuh Haru dan Tangis Bahagia
- Ini Pandangan Tim Pengawas Haji DPD RI Terhadap Pelayanan Ramah Lansia
- Bus Shalawat Kembali Berhenti Operasi, Jemaah Diimbau Solat Jumat di Hotel
- Puncak Ibadah Haji, 450 Bus Shalawat Berhenti Beroperasi
- Ini 22 Rute Bus Shalawat yang Antar Jemaah Haji ke Masjidil Haram
- 2 Juli 2023, Bus Shalawat Kembali Beroperasi untuk Layani Jemaah Haji
- Bus Shalawat bernomor 8 Setia Antar Jemaah Haji Solok ke Masjidil Haram
- Bus Shalawat yang Layani Jamaah Haji Berhenti Beroperasi
- Petugas Siaga Lansia, Jemaah Haji dari Tanah Air dan Madinah sampai di Makkah
Facebook Comments