SuhaNews – Menjadi petugas haji Indonesia yang melayani para tamu Allah di Tanah Suci bukan pekerjaan mudah. Diperlukan ketulusan, keikhlasan, dan kesabaran dalam melayani para jemaah haji Tanah Air.
Pada 2024, lebih 213 ribu jemaah haji Indonesia yang ke Tanah Suci. Dari jumlah itu, tidak kurang dari 45.000 adalah jemaah lanjut usia. Banyaknya jemaah haji lansia memberikan pengalaman suka dan duka bagi petugas haji di Lapangan. petugas petugas petugas
Seperti yang dialami Maula Zuama, petugas Transportasi di sektor 3 Madinah. Dia mengaku kadang merasa senang dan kadang juga sedih bisa melayani jemaah haji indonesia mulai dari menyambut dan menurunkan jemaah di bus, kemudian juga menurunkan koper dan kursi roda.
“Saat proses menyambut dan menurunkan jemaah dari bus kemudian membantu sampai ke pemondokan (hotel) merupakan hal yang menyenangkan sebenarnya. Kami merasa bahagia saat membantu jemaah. Tapi kadang menjadi terbawa haru dan sedih saat membantu yang disabilitas ataupun lansia,” ungkap Maula ketika ditemui pada proses kedatangan jemaah haji di Hotel Arjwan Al Saadah di Madinah, Sabtu (29/06/2024).
Menurutnya, ada beragam kondisi jemaah yang disambut. Selain lansia, ada jemaah dengan keterbatasan (disabilitas) seperti tidak bisa melihat dan mendengar. “Alhamdulillah bisa membantu mereka turun dari bis hingga mengantar sampai pemondokan (hotel). Walaupun bertugas di layanan transportasi, tetapi membantu jemaah haji, apalagi membantu jemaah lansia, adalah tugas utama PPIH Arab Saudi,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ia bercerita bahwa mencari koper jemaah dan mengantarkannya, memfasilitasi jemaah lansia untuk menghubungi keluarga, atau mengantar jemaah yang tersasar kembali ke hotelnya, itu semua menjadi tugas PPIH Saudi, terlepas apa tugas dan fungsi pokoknya.
“Jemaah yang kehilangan sandal karena lupa menaruh dan lupa jalan pulang ke hotel sudah menjadi kasus sehari-hari. Kami ikhlas, lillaahi ta’aala, wakafkan diri untuk bantu jemaah,” ucapnya.
Dirinya juga pernah menemukan seorang jemaah haji lansia yang sedang jongkok di sekitar Masjid Nabawi. Melihat ada jemaah yang terlihat bingung, Maula kemudian menghampirinya. “Ternyata jemaah tersebut kesasar dan tidak tahu arah jalan pulang dan sudah tidak kuat jalan,” ujarnya.
Di sisi lain, Maula mengaku pernah mendapat pengalaman yang membuatnya bahagia. Pengalaman tersebut ketika jemaah yang dibantunya begitu senang hingga berseri-seri ingin menangis. Bahkan, ada jemaah yang sampai menciumi tangannya.
“Saya yang mencium tangan mereka dan menjelaskan, kami ditugasi negara untuk melayani jemaah untuk melayani Ibu Bapak semua, Kami hanya minta satu saja, doakan kami sehat sampai selesai kami menjalankan tugas ini,” ucapnya.
“Pengalaman menjadi petugas haji adalah pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan. Terima kasih kepada Gus Menteri yang telah memberikan kesempatan untuk melayanai jamaah haji dan selalu memberikan motivasi bagi kami petugas PPIH,” tandasnya. Hikmah
- Kabar Duka Dari Tanah Suci, 1 Jamaah Haji Bukittinggi Meninggal Dunia
- Jemaah Haji Yang Safari Wukuf Tahun Ini Menurun Dibanding Tahun 2023
- Lebih 50% Penerbangan Garuda Kepulangan Jemaah Haji Alami Keterlambatan
- Haru di Depan Ka’bah, Jemaah Haji Kab. Solok Selesaikan Tawaf Wada’
- Bawa Air Zamzam, Koper Jemaah Haji Akan Dibongkar, Berikut 10 Barang Dilarang Terbang
- Arbain di Masjid Nabawi Bukan Rukun Haji, Jemaah Tak Perlu Risau Ketinggalan
- Komite III DPD RI Apresiasi Inovasi Pelayanan Haji 2024
- Perubahan Slot 46 Kloter karena Garuda Lambat, OTP juga Sangat Buruk
- Suami Wafat di Madinah, Helma Pulang Sendiri ke Tanah Air
Facebook Comments