Bukittinggi, SuhaNews – Kurikulum Merdeka, MAN 2 Bukittinggi mulai pekan kegiatan P5RA (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin) dengan tema Bangun Jiwa dan Raga dengan topik Anti Bullying. Bertempat di Aula MAN 2 Bukittinggi, Senin (23/09).
Kepala MAN 2 Bukittinggi Amri J membuka kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Bidang kurikulum, koordinator, guru kelas X Fase E. Amri J menyampaikan bahwa salah pembeda kurikulum merdeka dengan kurikulum sebelumnya adalah adanya bagian dari program P5RA.
Adapun kegiatan ini bertujuan untuk mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila dengan menerapkan pembelajaran berbasis projek. Kegiatan ini akan berlangsung satu pekan kedepan dengan diisi berbagai kegiatan dan mengundang narasumber dari luar madrasah yaitu psikolog serta kepolisian.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa fase E sebanyak 380 siswa. Murni Dian Rahmawati selaku koordinator menyampaikan bahwa siswa kelas X wajib mengikuti kegiatan ini, karena dalam penilaian program P5RA tidak ada remedial. Dalam raport siswa juga mempunyai kelompok penilaian tersendiri karena ini bagian dari kurikulum merdeka.
Amri J menyampaikan bahwa bullying merupakan sebuah tindakan penindasan atau perundungan yang dilakukan secara sengaja dan berulang kali dengan tujuan menyakiti atau melukai orang lain.
“Bullying bisa dilakukan secara fisik, lisan, atau cara lain yang lebih halus, seperti memaksa atau memanipulasi. Tindakan negatif ini juga bisa terjadi dimana saja. Korban bisa menimpa siapa saja, oleh karena itu penting pencegahan bullying ini dari madrasah.” Harapannya.
Bullying termasuk dikategorikan sebagai tindak pidana penganiayaan, pengeroyokan, atau perundungan yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
“Selain itu, bullying juga dapat ditangani melalui hukum perdata dan pidana. Jadi kita komitmen no bullying di MAN 2 Bukittinggi. Jika ada yang melakukan, kita komitmen tidak mentoleransi perbuatan tersebut.” Tegasnya. Yuli | Syafrial
Baca Juga :
Facebook Comments