Lestarikan dan Bangga Berbusana Kebaya, GOW Pasbar Laksanakan Sosialisasi Berkebaya

Pasaman Barat, SuhaNews – Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Pasaman Barat, Ny. Fitri Risnawanto, membuka sekaligus memberikan materi dalam kegiatan pertemuan bulanan GOW Pasbar yang mengangkat tema “Sosialisasi Berkebaya.” yang digelar di rumah dinas Wakil Bupati Pasbar, Kamis (8/8).

Kebaya merupakan pakaian tradisional masyarakat Indonesia yang dapat ditemukan di berbagai wilayah tanah air, khususnya Jawa, Sumatera, dan Riau. Tidak hanya sekadar busana, kebaya juga merupakan simbol keagungan, kesopanan, dan kearifan lokal yang telah bertahan melintasi zaman. Setiap lipatan dan motifnya menciptakan sejarah dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Ny. Fitri Risnawanto menyampaikan bahwa Pemerintah RI melalui Presiden Joko Widodo telah menetapkan tanggal 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional, yang tertuang dalam Keputusan Presiden (KEPRES) Nomor 19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional.

“Pada Hari Kebaya Nasional pertama yang diadakan pada 24 Juli 2024 di Istora Senayan, Jakarta lalu, saya selaku Ketua GOW Pasaman Barat hadir bersama 104 organisasi anggota KOWANI dan BKOW serta GOW tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia. Kegiatan tersebut juga melibatkan perempuan Indonesia dari berbagai profesi dan daerah sebanyak 9.250 orang,” jelasnya.

Melalui kegiatan ini, Ny. Fitri Risnawanto mengharapkan perempuan Indonesia, terutama generasi muda, dapat semakin menghargai dan bangga menggunakan kebaya.

Gow pasaman Barat Kebaya

“Dengan bangga mengenakan kebaya, kita tidak hanya menjaga budaya leluhur tetapi juga menunjukkan kepada dunia akan kekayaan dan keindahan budaya Indonesia. Mari bersama-sama melestarikan budaya dengan bangga berkebaya,” imbuhnya.

Selain itu, dalam sosialisasi, Ketua GOW Pasbar juga menjelaskan beberapa pertimbangan penetapan tanggal 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional. Pertama, kebaya merupakan identitas nasional yang bersifat lintas etnis dan telah berkembang menjadi aset budaya yang sangat berharga sehingga perlu dijaga dan dilestarikan keberadaannya. Kedua, kebaya berkembang menjadi busana nasional dalam berbagai skala kegiatan.

BACA JUGA  Sultan: Tapi Skema Take or Pay PLN Harus Dievaluasi Sebelum Program Pembagian Rice Cooker

“Oleh karena itu, pemerintah menetapkan tanggal 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebaya, mengingat kebaya merupakan kekayaan bangsa yang harus dijaga keberadaannya,” ucapnya.

Ia juga menjelaskan ciri khas kebaya, yakni potongan yang pakem atau standar dengan bukaan di bagian depan dan potongan simetris di sisi kiri dan kanan, serta adanya bagian lengan. Keragaman motif dan warna  disesuaikan dengan acara yang dihadiri.

“Eksistensi kebaya diharapkan dapat terus berlanjut lewat keberadaan Hari Kebaya Nasional 2024, tidak hanya untuk melestarikan kebaya tetapi juga memberikan dampak bagi industri dan usaha yang berhubungan dengan perempuan. Karena kebaya sangat melekat dengan pemberdayaan, perjuangan, dan kemandirian para perempuan,” harap Ny. Fitri Risnawanto mengakhiri materinya.

Usai kegiatan sosialisasi, GOW Pasbar mengadakan lomba peragaan busana kebaya yang diikuti oleh seluruh anggota GOW yang hadir dan diakhiri dengan parade busana kebaya untuk menunjukkan kepada pemerintah pusat bahwa Pasbar juga merupakan pecinta kebaya. (*)

Baca Juga :

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -