Solok, SuhaNews – Longsor dan banjir yang melanda Kabupaten Solok akibat curah hujan yang tinggi telah menyebabkan terganggunya arus lalu lintas, rusaknya lahan pertanian dan terendamnya rumah penduduk di beberapa lokasi.
Longsor di jalan lintas Solok-Solok Selatan via Lubuk Selasih, terutama di kawasan Jorong Kayu Jao, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok telah tersendatnya arus lintas selama dua hari, Senin dan Selasa, 24 dan 25 November 2025.
Baca juga: Longsor di Gantung Ciri, Salayo dan Koto Baru Terendam Banjir
Longsor pertama terjadi pada Senin 24 November 2025 dini hari di Jorong Kayu Jao, Nagari Batang Barus menyebabkan macet total sejak dini hari. Menjelang siang, kemacetan mulai terurai, dengan sistem buka tutup. Warga setempat berusaha untuk mengurai kemacetan dengan system buka tutup dan bergiliran.

Setelah sempat bisa melalui jalur ini, pada Selasa (25/11/2025) dini hari longsor kembali melanda kawasan ini. Titik longsor bertambah.
Pada awalnya terjadi tidak jauh dari Masjid Kayu Jao, atau sekitar 30 meter dari air terjun di kawasan ini. Batu besar menutupi jalan dan berhasil dievakuasi oleh petugas menggunakan eskavator. Akses jalan pun mulai dibuka.
Namun pada Selasa (25/11/2025) material longsor kembali menutupi jalan. Ada penambahan titik baru, sekitar 200 meter dari titik pertama atau tidak jauh dari Rumah Makan Pauh Permai. Akibatnya arus lalu lintas kembali tersendat.
Ratusan kendaraan terjebak macet dari dua sisi, baik kendaraan dari arah Lubuk Selasih menuju Alahan Panjang dan Solok Selatan maupun dari arah sebaliknya. Beberapa pengendara memilih jalur alternatif via perkebunan teh. Namun karena kondisi jalan ada yang belum beraspal dan badan jalan kecil, jalur ini bukanlah pilihan yang tepat karena banyak juga kendaraan yang terjebak kemacetan.
“Saya terjebak macet sejak pagi, karena ada keperluan mendesak, saya menuju Kayu Aro melalui jalan perkebunan teh, untung ada yang menolong” ujar Doni.
Beberapa kendaraan roda empat, mini bus memilih jalan alternatif tersebut, tidak bisa dengan mudah melewwati jalan ini, selain sempit, ada sekitar 1.5 km jalan bebatuan, tanpa aspal, sehingga tidak jarang kendaraan kecil berbenturan dengan batu jalan dan lubang yang ada.
“Sejak siang, jalan sudah bisa dilalui, dengan sistem buka tutup,” jelas Ridol.
Jika pengendara bisa bersabar, kemacetan bisa dihindari. Sayangnya beberapa kendaraan pribadi tidak mau bersabar, sehingga memaksakan diri untuk ‘mencuri’ jalan, yang seharusnya masih giliran kendaraan dari arah berlawanan.
Beberapa warga berusaha untuk mengatur arus lalu lintas agar bisa berjalan teratur, menghindari kemacetan panjang, dengan melepas lima sampai dengan 10 kendaraan roda empat atau lebih secara bergantian dari arah berlawanan.
“Kemcaten terjadi karena ada kendaraan yang menyerobot dan memaksanakan diri,” jelas mereka.
Sekalipun sudah bisa dilalui, pengendara harus tetap berhati-hati karena material longsor masih labil. Apalagi hujan nyaris tidak berhenti, hingga Senin malam.
“Sudah seminggu ini, hujan nyaris tidak berhenti, denga intensitas tinggi,” jelas Deki.
Hujan dengan intesntas tinggi ini menyebabkan lahan pertanian ikut rusak. Tanaman bawang, cabe, tomat di Air Batumbuk dan Kayu Jao ikut rusak akibat curah hujan yang tinggi.
“Cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan bencana sewaktu-waktu, masyarakat diimbau tetap waspada terutama di wilayah bantaran sungai, lereng perbukitan, dan titik rawan longsor,” ujar Wakil Bupati Solok, Candra.
Sementara Kabid BPBD Kabupaten Solok, Indra Muchsis, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan wilayah terdampak sambil menyiapkan langkah tindak lanjut.
“BPBD telah memetakan sejumlah titik rawan bencana dan memastikan akses air, listrik, dan ketersediaan bahan pokok bagi warga jika terdampak. Semua unsur bergerak agar bencana tertangani dengan cepat dan warga mendapatkan kebutuhan dasar tanpa hambatan,” ungkap Indra.
“BPBD akan terus melakukan pemantauan lapangan, terutama di kawasan berisiko tinggi untuk mencegah jatuhnya korban serta memastikan evakuasi berjalan aman apabila ada potensi bencana susulan,” tambah Indra Muchsis.
Hingga Rabu (26/11/2025) hujan masih mengguyur kawasan ini. Sementara arus lalu lintas mulai lancar, namun pengendara harus berhati-hati karena ada beberapa titik longsor yang masih labil. Wewe
Baca juga: Tinjau Lokasi Longsor Sungai Jambur, Bupati Solok Serahkan Bantuan



Facebook Comments