Jakarta, SuhaNews – Bupati Solok Epyardi Asda tandatangani MoU dengan SMESCO Jakarta untuk mengembangkan Sektor UMKM, Senin, 27 Desember 2021 di Gedung SME Jakarta Selatan.

Penandatanganan MoU ini dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki. yang hadir secara virtual, Direktur Utama SMESCO Leonardo Theosabrata, Direktur Bisnis dan Pemasaran Wientor Rah Mada, Direktur Keuangan dan Umum Dewi Nawang Wulan,  Kabag Kerjasama Daerah Bagian Setda Kab Solok Drs. Aliber Mulyadi, Sekretaris DKUKMPP Ahpi Gusta Tusri, Sekretaris Dinas Kominfo /Ketua Bidang Promosi Humas Dekranasda  Safriwal, S.Si, M.CIO., Kasi Pembinaan Industri dan Pangan DKUKMPP, Yenti Nova.

Baca juga: Momen Nataru Bawa Berkah Untuk UMKM Mahasiswa

Bupati Solok H. Epyardi Asda menyampaian ucapan terimakasih kepada Mentri Koperasi dan UKM RI, Dirut SMESCO, Dir. Bisnis dan Pemasaran,  Dir. Keuangan dan Umum karena sudah memberikan program sinergitas kepada Kabupaten Solok.

“MoU ini bertujuan untuk mendorong, memajukan dan memberikan kontribusi bagi pembentukan hubungan kemitraan yang saling menguntungkan,” jelas Epyardi Asda.

Di samping itu, jelas Epyardi Asda, dapat mensinergikan sumber daya, program dan kegiatan Lembaga layanan pemasaran koperasi dan usaha kecil menengah Republik Indoneisa dengan Pemda Kab Solok.

Dalam kesempatan ini dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Direktur Bisnis dan Pemasaran Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI dengan Kepala DKUKMPP Kab Solok Provinsi Sumbar tentang pelaksanaan Program UMKM Kab Solok Bangkit 2022.

“Sebanyak 200 UMKM makanan dan kerajinan akan diberikan pelatihan penigkatan kapasitas manajemn usaha,” jelas Epyardi Asda.

Pemda Kabupaten Solok, jelas Bupati, mendukung  pengembangan UMKM. Salah satu yang dilakukan adalah  dengan dilaksanakannya Kabupaten Solok Fashion Festival,  yang mengangkat produk 3 UMKM yaitu Batik Tulis Salingka Tabek dari Nagari Koto Baru, Batik Rumah Gadang dari Nagari Panyakalan dan Tenun Padi Sarumpun dari nagari Sungai Jambur.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengucapkan selamat dan apresiasi kepada pemerintah Kabupaten Solok yang telah melakukan penandatanganan MoU dengan Smesco Indonesia.

“Saat ini 99,9 % postur pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM, dan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 97%. Tenaga yang terserap berasal dari sektor ekonomi informal (sektor ekonomi rumah tangga), bukan sektor produktif,” jelas Teten Masduki.

Kementerian Koperasi dan UKM terus berupaya mendorong pelaku UMKM untuk bertransformasi dari informal ke formal untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih baik.

“Pemerintah mendorong pelaku UMKM untuk mempercepat pengurusan izin usaha atau NIB (nomor induk berusaha) pelaku UMKM dapat dengan mudah untuk mendapatkan izin edar dari BPOM sertifikasi halal dan semakin mudah dalam mengakses pembiayaan dalam melakukan kontrak bisnis.

“Sebanyak 2,2 juta pelaku UMKM telah memiliki NIB, 168.000 UMKM lainnya sudah memiliki sertifikat seperti SNI, HKI dan sertifikat lainnya,” jelas Teten Masduki.

Kerjasama SMESCO Indonesia dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Solok, Sumbar jelas Teten Masduki, menitikberatkan kepada 3 hal utama yakni pengembangan peningkatan promosi dan pemberdayaan sertasosialisasi kepada pelaku UMKM yang tumbuh terhadap pencapaian indeks ekonomi mikro, Pemberian layanan informasi pasar, sarana pemasaran, promosi produk serta distribusi produk UMKM dan teknik pemasaran serta inkubasi pemasaran yang tepat sasaran, dan Sinergi dalam pemasaran online dan offline serta pendampingan dan inkubasi untuk pengembangan dan peningkatan kapabilitas bagi pelaku usaha di Kab Solok.

“Saya meyakini melalui nota kesepahaman ini mampu meningkatkan kapabilitas koperasi dan UMKM di Kabupaten Solok untuk dapat terus tumbuh berkembang dan menjadi pemacu pemulihan ekonomi pasca pandemic,” tambah Teten Masduki. (Wewe)

Baca juga: UMKM Tanah Datar Terima Bantuan Modal Usaha