Makkah, SuhaNews – Seperti kesepakatan sebelumnya, Rabu (12/7) jemaah haji Kloter 14 PDG dari Solok akan melakukan wisata ziarah ke beberapa situs serta Laut Merah yang memisahkan jazirah Arab dan Afrika. Hanya jemaah yang ingin ikut karena ini sifatnya mandiri dan biaya ditanggung masing-masing.
30 jemaah yang berkesempatan telah mendaftar dan bersiap di loby hotel, kurang pukul 07.00 Waktu Arab Saudi bus warna putih yang akan membawa rombongan jemaah datang. Tak lama, setelah penumpang cukup bus pun bergerak meninggal hotel menyusuri jalanan kota Makkah.
Pagi ini kota Makkah yang tak pernah tidur sudah sibuk oleh berbagai jenis mobil hilir mudik, satu yang menarik dijalanan tak terlihat adanya sepeda motor, juga atak ada macet parah dengan suara klakson yang hiruk diantara deru mobil saat lampu berganti dari merah ke hijau.
Tak lama bus melaju arah keluar kota, suasana dalam bus nyaman dengan AC yang dingin hingga tak merasakan panasnya cuaca kota Makkah pagi ini. Sepanjang jalan tour guide yang lelaki Arab menjelaskan dengan bahasa campuran Indonesia dan Arab tentang tempat-tempat yang dilewati.
Mulai dari gedung-gedung pemerintah, gedung penting, museum hingga tempat bersejarah sejak zaman Rasulullah dan para sahabat. Melewati Mina dan Jamarat, kembali menyaksikan tenda-tenda saksi bisu jemaah menghambakan diri kepada Sang Pencipta menunaikan rukun Haji.
Tak jauh dari Mina, bus melewati pabrik pengemasan air Zamzam yang dikelola oleh Al Zamzameh, perusahaan yang ditunjuk langsung oleh Raja Salman untuk mengemas air Zamzam bagi kebutuhan jemaah haji dibawa kenegara asalnya dan tidak untuk komersil atau diperjualbelikan.
Setelah melewati pabrik pengemasan air Zamzam, jemaah dibawa ke Jabal Tsur sebuah bukit yang merupakan salah tonggak sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam mengegakan dan mengembangkan ajaran Islam di Jazirah Arab khususnya kota Makkah.
Bukit yang berada di kawasan Kudai dan berjakarak lebih kurang 4 km dari Masjidil Haram ini, terdapat sebuah gua dengan luas 3,5 meter persegi yang memiliki dua lubang masuk yakni dari barat dan timur.
Lubang sebelah barat inilah yang digunakan Rasulullah bersembunyi dari kejaran kaum kafir Qurays. Di gua tersebut Rasulullah bersembunyi bersama Abu Bakar Shidiq sebelum hijrah ke Madinah. Kisah ini sendiri diceritakan dalam Al Qur’an Surat At Taubah ayat 40.
Saat berada di kawasan Jabal Tsur ini, jemaah dan pengunjung juga disuguhkan film dokumenter yang menceritakan sejarah bukit ini.
Dari Jabal Tsur, jemaah diajak mengunjungi Jabal Rahmah atau yang disebut juga bukit kasih sayang. Disebut demikian karena ditempat ini dipertemukan kembali Nabi Adam AS dan Hawa oleh Allah SWT setelah menerima tobat keduanya.
Disini pula Nabi Ibrahim AS diuji keimanannya oleh Allah dengan menurunkan perintah menyembelih putranya Ismail AS melalui mimpi yang kemudian menjadi dasar pelaksanaan Qurban setiap Idul Adha.
Sedangkan bagi nabi Muhammad SAW, Jabal Rahmah merupakan tempat terakhir turunnya ayat Al Qur’an.
Di Jabal Rahmah tour guide memberi kesempata jemaah untuk melihat lebih dekat bukit ini sekaligus mencoba mendaki bagi yang berminat. Dibawah teriknya cuaca kota Makkah jemaah menjajal bebatuan bukit Jabal Rahmah, diantara nafas tersengal ada rasa takjub akan perjuangan para Nabi dengan berbagai kisah dibukit ini.
Perjalanan dilanjutkan, dari Jabal Rahmah jemaah dibawa mengunjungi Jabal Nur sebuah bukit yang dipuncaknya terdapat gua Hira’. di gua tersebutlah pertama kalinya Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Allah SWT dengan perantara malaikat Jibril yakni Al Qur’an surat Al Alaq ayat 1-5.
Jabal Nur berajarak sekitar 6 km dari masjidil Haram, sedangkan gua Hira’ sendiri berada pada ketinggian yang menanjak dengan bebatuan terjal dengan kemiringan 60-70 derjat. Tempat ini dipilih Nabi Muhammad untuk menyendiri beribadah kepada Allah SWT dan menjauh dari masyarakat kota Makkah yang saat itu masih menyembah berhala.
Dikawasan ini juga banyak toko souvenir yang menjual berbagai oleh-oleh bagi jemaah maupun makanan dan minuman bagi mereka yang haus setelah mendaki sekitar 1400 abak tangga menuju gua Hira’.
Meninggalkan Jabal Nur perjalanan dilanjutkan menuju Laut Merah, dalam rute ini bus melewati masjid Al Jin, salah satu situs bersejarah di kota Makkah. Masjid yang terletak di daerah Hujun ini memiliki ciri khas kubahnya yang berhiaskan kaligrafi surat Jin ayat 1 sampai 9.
Dalam sejarahnya masjid ini merupakan tempat pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan para jin. dikutip dari Liputan6, disebutkan bahwa dulunya pada suatu hari Rasulullah SAW mengajak Abdullah bin Mas’ud ke suatu daratan untuk kemudian memintanya membuat sebuah lingkaran besar.
Rasulullah lalu memerintahkan Abdullah bin Mas’ud memasukinya dan membacakan surat Jin hingga selesai, sementara Rasulullah pergi meninggalkannya. Kemudian, tak berselang lama beberapa mahkluk yang tak dikenal disebut muncul dan berusaha melukai Ibnu Mas’ud.
Namun, mereka tak dapat masuk ke dalam lingkaran yang sebelumnya telah digaris oleh Rasulullah. Setelah Mas’ud selesai membaca surah tersebut, makluk itupun pergi.
Perjalanan terus berlanjut memasuki kota Jeddah, masih tentang tempat ibadah. Kali ini jemaah diperkenalkan dengan masjid Qisas. Masjid yang dalam sejarahnya tempat menjatuhkan hukum pancung bagi pelaku kejahatan.
Masjid dengan nama resmi Al Juffali ini dikeliling danau buatan yang membuatnya terlihat asri dan menghilangkan kesan angker. Berdiri dengan 20 kubah, masjid ini dapat menampung 2500 jemaah dengan pelataran luas dan eksotik.
Di halaman masjid terdapat sebuah lapangan yang dinamakan Al Qasas Squre. Lapangan tersebut kerap dijadikan lokasi eksesui bagi pelanggar hukum Islam atau Qisas. Hukuman terberat adalah pancung, ada juga potong tangan untuk pencuri atau hukuman lainnya sesuai dengan kejahatan yang dilakukan.
Tak jauh dari Masjid Qisas, rombongan diajak singgah disebuah restoran yang menyajikan Indonesia Food. Sambil bersantap siang, jemaah berbagai cerita tentang pengalaman mengikuti wisata ziarah ini, mulai dari pemandangan sepanjang jalan sampai pengalaman dibeberapa tempat sebelumnya.
Usai istirahat dan makan siang perjalanan menuju laut merah dilanjutkan. Dalam perjalanan bis melewati makam Siti Hawa yang berada di Al-Ammareyyah 1 dalam kota Jeddah. Makam yang terawat dengan baik ini memiliki panjang 80 meter yang mengundang deck kagum jemaah.
Siti Hawa adalah wanita pertama di bumi yang diciptakan Allah SWT dari tulang rusuk Nabi Adam AS. makam yang dijaga ketat ini dikelilingi tembok tinggi.
Perjalanan wisata ziarah sampai di laut merah, meski masih terik pergantian siang menuju sore, jemaah antusias menyaksikan kebesaran Allah di laut Merah, yang slah satu kisahnya juga tertulis dalam Al Qur’an yakni kisah Nabi Musa AS dan raja Fir’aun.
Laut merah adalah lautan yang diapit dua semananjung yakni Afrika dan Arab, selain rombongan jemaah haji dari Solok atau Kloter 14 PDG banyak juga rombongan lain yang mengunjungi tempat ini, baik dari Indonesia maupun negara lain.
Puas menikmati suasana Laut Merah, rombongan jemaah Haji asal Solok kembali ke hotel di Makkah, sampai di pukul 16.30 Waktu Arab Saudi, meski penat dan letih dari perjalanan tadi namun memberikan pengalaman dan pengetahuan baru serta spirit religi dari sejarah para nabi di Tanah Suci ini. Dewi | Fendi
Baca Juga :
- Pasca Haji, Jemaah Solok Diajak Ba’dal Umrahkan Orangtua
- Kloter 14 PDG Kembali Berduka, Mantan Kakan Kemenag Kota Solok Wafat
- Pantau Kondisi Jemaah Haji, Wawako Solok Telpon PHD di Tanah Suci
- H.M.Najib, Jemaah Haji Kota Solok Wafat di Makkah di Makamkan di Sorayya
- Subuh di Masjidil Haram, Jemaah Haji Solok Nikmati Suasana Religi Kota Makkah
laut merah laut merah laut merah laut merah laut merah laut merah laut merahÂ
Facebook Comments