SuhaNews – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendorong Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) untuk dapat memperkuat kolaborasi dengan pemerintah untuk meningkatkan penerimaan zakat di Indonesia. Hal ini penting dilakukan, karena potensi zakat di Indonesia yang mencapai 300 triliun rupiah perlu digali sehingga dapat memberikan dampak besar bagi pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Hal ini disampaikan Menag Yaqut saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Lembaga Amil Zakat (Rakornas LAZ) Seluruh Indonesia 2024 di Jakarta. Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua BAZNAS Noor Achmad dan Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Marsudi Syuhud.
“BAZNAS ini menjadi motor penting bagi penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat selama bisa dikelola dengan baik. Saya ingin mengingatkan kembali, bahwa kolaborasi dengan pemerintah itu penting sekali untuk dilakukan, terutama untuk meningkatkan penerimaan zakat,” kata Menag Yaqut di Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Menag menuturkan saat ini potensi zakat yang ada mencapai 300 triliun rupiah. Namun, target yang diteapkan BAZNAS baru sekitar 41 triliun. Ia pun menyarankan BAZNAS untuk melakukan dua kolaborasi dengan pemerintah.
Pertama, mengupayakan penerapan insentif pajak bagi para muzaki (orang yang wajib membayar zakat). Menag menuturkan, beberapa waktu yang lalu ia bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk bicara beberapa hal. “Selain terkait dengan ekosistem perhajian kita juga bicara tentang bagaimana agar para muzaki itu bisa mendapatkan insentif pajak bagi muzaki. Jadi mereka yang sudah membayar zakat, maka ada insentif pajak yang bisa diberikan sehingga dengan begini, potensi zakat yang besar itu bisa dioptimalkan,” kata Menag.
“Saya melihat gesture-nya, Bu Sri Mulyani pada waktu itu setuju, Pa Noor Achmad. Meskipun belum secara tegas. Nah ini saya kira perlu di-approaching lebih lanjut dari BAZNAS untuk bicara tentang hal ini,” sambungnya.
Menurutnya hal ini dapat menjadi sebuah terobosan penting bagi pengumpulan zakat di Indonesia. “Saya berharap mudah-mudahan Pa Noor Achmad beserta jajaran bisa langsung bersilaturahmi dengan Menteri Keuangan terkait ini,” tutur Menag.
Kedua, Menag menyarankan BAZNAS dapat membangun kolaborasi dengan BUMN terkait dengan penerimaan zakat yang bersumber dari dana CSR (Corporate Social Responsibility). “Pa Noor Achmad di sini banyak BUMN yang memberikan dukungan nih. CSR BUMN setahu saya dalam setahun itu lebih dari 11 triliun, Pak. Itu 30 persen dari kelolaan BAZNAS saat ini,” tuturnya.
“Nanti kalau pun ada Kementerian atau lembaga dengan nama lain yang mengelola BUMN, penting saya kira BAZNAS mengajak bicara,” kata Menag.
Hadiah Hari Santri
Dalam kesempatan tersebut, Menag juga mengapresiasi BAZNAS yang merilis beasiswa bagi 10 ribu santri. “Banyak inisiatif yang sudah dimunculkan oleh Pak Noor Achmad dalam kepemimpinannya. Dan terakhir beliau meluncurkan beasiswa santri, untuk 10 ribu santri,” kata Menag Yaqut.
“Beasiswa ini diberikan kepada santri kelas tiga Madrasah Aliyah atau sederajat dan Prof Noor Achmad, ini adalah kado bagi santri di hari santri yang akan datang. Terima kasih banyak,” sambungnya.
Menurut Menag, pemberian beasiswa ini juga merupakan langkah maju dalam pengelolaan zakat. “Ke depan, saya berharap BAZNAS punya pemetaan mustahik (penerima zakat). Pemberian beasiswa ini salah satu langkah maju dalam pengelolaan zakat. Kita akan tahu bagaimana zakat ini memberikan dampak kepada para penerimanya,” tutur Menag.
Sementara itu Ketua BAZNAS Noor Achmad menuturkan, Rakornas LAZ yang berlangsung hari ini dihadiri seluruh LAZ Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota. “Rakornas ini tujuannya untuk menyatukan langkah tentang bagaimana kita menggali potensi zakat yang ada di Indonesia dan perannya dalam mengentaskan kemiskinan dan mensejahterakan umat,” kata Noor Achmad.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Menteri Agama yang telah memberikan dukungan berbagai kebijakan sehingga dapat mendorong kemajuan iklim perzakatan di Indonesia. “Menag telah mengeluarkan kebijakan tentang perizinan pembentukan lembaga amil zakat (LAZ). Selama tiga tahun memimpin, saya memberikan 168 rekomendasi pendirian LAZ. Ini bertujuan agar kita dapat terus menggali potensi zakat di Indonesia,” kata Noor Achmad. (*)
BErita Terkait :
- Kado Hari Santri 2024, Baznas Luncurkan 10.000 Beasiswa Santri
- Tim Kemenag RI Verifikasi Kampung Zakat Bangkok Matuse
Facebook Comments