Koto Baru, SuhaNews – Sebagai kesiapan dan kemandirian dalam penerapan Kurikulum Merdeka pada Tahun Pelajaran 2023/2024, MTsN 2 Solok menggelar kegiatan Workshop Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Penguatan Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P2RA), bertempat di Ruang Kelas VII MTsN 2 Solok, Sabtu 29 Juli 2023
Workshop diikuti tenaga pendidik sebanyak 32 peserta yang tergabung dalam guru Mapel Kelas VII. Workshop dibuka langsung oleh Kepala MTsN 2 Solok H. Maidison, S.Pd. Dengan mendatangkan Nara Sumber Dudu Wardana, M.Pd kegiatan workshop diikuti penuh semangat oleh seluruh peserta.

Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mengasah minat dan bakat peserta didik semenjak dini dengan fokus kepada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi. Kurikulum Merdeka dapat diartikan sebagai kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka, madrasah dapat memilih dua opsi yaitu, madrasah masih menggunakan kurikulum 2013, dengan menerapkan beberapa prinsip Kurikulum Merdeka, dengan mengreasikan dan memberi inovasi dalam mengembangkan kurikulum.
“Madrasah memiliki fleksibilitas dalam mengelola pembelajaran dan asesmen sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan sumber daya yang dimiliki,” ujar Dudu Wardana
Kedua, Madrasah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan memberi layanan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang beragam bakat, minat dan kemampuannya. Madrasah melaksanakan pembelajaran kolaboratif berbasis proyek, terutama dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin.
Kurikulum merdeka, jelas Dudu Wardana, mengutamakan strategi pembelajaran berbasis proyek. Artinya, peserta didik akan mengimplementasikan materi yang telah dipelajari melalui proyek atau studi kasus, sehingga pemahaman konsep bisa lebih terlaksana.
Nama proyek ini adalah Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Proyek ini sifatnya lintas mata pelajaran. Melalui proyek ini, peserta didik diminta untuk melakukan observasi masalah dari konteks lokal dan memberikan solusi nyata terhadap masalah tersebut.
“Kemampuan tenaga pendidik untuk memahami bakat dan minat masing-masing peserta didik, adalah tugas dan tanggung jawab tenaga pendidik. Dengan kecanggihan zaman sekarang, tenaga pendidik harus melek teknologi. Metode klasikal tidak lagi menjadi daya tarik bagi peserta didik. Dengan memanfaatkan teknologi, tenaga pendidik harus kreatif dan inovatif dalam penyajian media pembelajaran,” lanjutnya
Terakhir Dudu Wardana berharap, dari workshop yang diadakan ini diharapkan Kurikulum Merdeka bisa diterapkan di MTsN 2 Solok pada tahun pelajaran 2023/2024 agar semakin meningkatkan pengetahuan dan kualitas tenaga pendidik. Mat
BErita Terkait :



Facebook Comments