Ny. Delvinawati Irwan Launching Pemakaian Baju Kuruang Basiba Pada MTsN 3 Lima Puluh Kota

Lima Puluh Kota, SuhaNews – Ketua Dharmawanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota.Ny. Delvinawati Irwan launching pemakaian baju kuruang basiba, Jumat (16/9), bertempat di Aula Serbaguna Kantor Kemenag.

Ketua Dharmawanita Persatuan, Ny. Delvinawati Irwan, dalam sambutannya mengapresiasi materi yang diangkatkan oleh DWP Unit MTsN 3 Lima Puluh Kota. irwan irwan irwan

Baca juga: 470 Perempuan Berbaju Kuruang Basiba Parade Budaya Nusantara di Monas

Ketua DWP menyatakan, materi yang diangkat ini adalah Sebuah materi yang sangat bermanfaat dan berguna bagi kaum perempuan di Minangkabau, terkhusus bagi anggota DWP. Inilah yang diharapkan oleh Ketua DWP, bahwa kegiatan bulanan DWP jangan hanya terfokus kepada kegiatan rutin ceremoni, namun ada ilmu yang dibawa pulang oleh anggota.

“Kami pribadi, dan mungkin juga bagi ibu-ibu semua merasakan, bahwa materi ini sangat bagus. Membuka wawasan kita tentang Baju Kuruang Basiba. Selama ini kita tidak asing dengan Baju Kuruang Basiba, sebagai baju tradisional perempuan Minangkabau.

Namun bagaimana filosofi masing-masing bagian dari baju tersebut, tentu tidak banyak kita yang mengetahui. Semoga materi kali ini menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang Baju Kuruang Basiba, dan menambah kecintaan kita kepada Ranah Minang yang indah dan unik ini,” papar Ketua DWP.

Pada pertemuan bulanan kali ini, Ketau DWP juga melaunching Pemakaian Baju Kuruang Basiba pada MTsN 3 Lima Puluh Kota, sebagai simbol, bahwa para perempaun di MTsN 3 Lima Puluh Kota akan memakai Baju Kuruang Basiba satu hari dalam satu minggu, namun belum ditetapkan harinya. Ketua DWP juga mengucapkan selamat atas ide kreatif dari Ketau DWP Unit MTsN 3 Lima Puluh Kota, Ny. Imprima Mazhar bersama seluruh anggota.

BACA JUGA  1 Ha Ladang Terbakar di Paninjauan Kab. Solok Dekat Pemukiman Warga

Hadir sebagai narasumber pada kegiatan tersebut, Marta Emilia, perempauan asal Kecamatan guguak, dan aktif sebagai pengajar di TK Yapiguna Guguak. Akrab disapa Titin, beliau dengan rinci mengurai tentang filosofi dari bagian Baju Kuruang Basiba, sebagai baju kebesaran perempuan Minangkabau. Titin menjelaskan mulai dari kain yang dipasang di kepala yang disebut Takuluak Kompong, cara memasangnya yang juga tidak sembarangan.

Selanjutnya tentang Baju Kuruang Basiba dengan rincian cara menjahit, dan makna dari setiap bagian baju. Tak lupa Titin menjelaskan kain bawahan yang dipakai sebagai padanan untuk Baju Kuruang basiba yang disebut Kodek atau Lambak.

Bagaimana cara memasangnya, bagian mana yang harus ke depan dan ke belakang, bagaimana memasangnya bagi perempaun yang telah berumah tangga, masih gadis, atau bagi janda, semua dibahas rinci oleh Titin.

Hal unik lainnya yang dijelaskan adalah aksesoris yang menyertai keindahan pemakaian Baju Kuruang Basiba, seperti kalung, anting, cincin, gelang, jilbab, selendang, serta sandal. Uraian yang detail dari Titin membuat peserta kegiatan menyadari pengetahuan mereka yang kurang tentang seluk beluk baju Kuruang Basiba dan kelengkapannya.

Hal ini tentu saja menambah decak kagum dan kecintaan anggota DWP kepada Ranah Minang dengan segala keindahan, dan keunikan budayanya. (Nina)

Baca juga: HUTRI ke 77, PKK Nagari Sulit Air Gelar Lomba Marandang dan Baju Basiba

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -