PAIF Kemenag Kota Bukittinggi Bantu Lansia Belajar Al-Qur’an Melalui Metode Tsaqifa

Bukittinggi, SuhaNews–Metode Tsaqifa yang diterapkan oleh Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) Kantor Kemenag Kota Bukittinggi, Muhammad Rum sangat membantu masyarakat dalam mempelajari Alqur’an, terutama di Lokasi Binaannya Kelompok Lansia Mengaji Surau Nyiak Djambek Bukittinggi.

Pembelajaran al-Qur’an melalui Metode Tsaqifa ini dilakukan 2 kali seminggu yaitu setiap hari kamis bagi Kelompok Lansia Mengaji dan hari Jum’at bagi Kelompok Berantas Buta Aksara Alqur’an Hakima Djambek.

Kamis pagi (27/10/2022) agak berbeda dari biasanya, seluruh peserta yang terdiri dari kelompok Lansia Mengaji dan Kelompok Berantas Buta Aksara Alqur’an Hakima, berkumpul untuk mengikuti pembelajaran Alqur’an gabungan. Hal ini di sebabkan ada salah seorang peserta, Fitriana melakukan syukuran karena telah bisa membaca Alqur’an.
Pada kesempatan tersebut Fitriana menyebutkan akan pentingnya belajar Alqur’an karena Alqur’an adalah kitab suci sekaligus pedoman bagi umat Islam. Selain berpahala mempelajari dan membacanya, Alqur’an juga salah satu bukti kecintaan umat kepada Rasulnya karena Alqur’an merupakan mukjizat terbesar bagi Rasulullah SAW.

“Belajar Alqur’an adalah sebuah kewajiban sebagai umat Islam. Bisa membaca Alqur’an adalah anugerah dan salah satu kecintaan Allah kepada hamba-Nya, maka nikmat pandai membaca Alqur’an harus disyukuri minimal dengan membiasakan diri secara teratur membaca Aqur’an. Alhamdulillah, setelah 7 kali pertemuan belajar Alqur’an melalui metode Tsaqifa yang diajarkan oleh Ustadz Rum, saya sudah bisa membaca Alqur’an meski masih terbata-bata,” terangnya

Selanjutnya Fitriana menyampaikan “Terimakasih kepada Ustadz Muhammad Rum yang selalu mengajari kami dengan penuh kesabaran, semoga dibalas Allah dengan pahala berlipat ganda. Semoga saya dan teman-teman disini dimudahkan allah dalam belajar Alqur’an, sehingga nantinya juga bisa mengajarkan kepada anak-anak dan cucu di rumah,” harapnya
Muhammad Rum menyebutkan,bahwa seluruh peserta merupakan orang tua bahkan sudah lanjut usia. Usia terendah adalah 48 tahun dan yang tertua sudah berusia 94 tahun lebih.

BACA JUGA  Kecelakaan di Lubuk Selasih Diduga Akibat "Tarompa Tasangkuik"

Sejak 2014, Muhammad Rum mengemban amanah dan ikut serta menyukseskan program pemerintah dalam rangka memberantas buta aksara Alqur’an di Kota Bukittinggi melalui program Lansia mengaji di Surau Inyiak Djambek tersebut.
Sejak beberapa tahun belakangan Muhammad Rum memberikan pembelajaran dengan metode Tsaqifa, dengan hasil memuaskan, karena telah banyak peserta yang dapat membaca Alqur’an hanya dengan beberapa kali pertemuan.

“Pembinaan dan pembelajaran Alqur’an di Surau Inyiak Djambek telah dimulai sejak 2014 untuk kelompok lansia mengaji, sedangkan kelompok buta aksara Hakima Djambek baru dimulai sejak tahun 2019. Setelah melaksanakan metode Tsaqifa, sebagaimana yang telah terbukti pada program Bimbingan Membaca Alqur’an Bagi Jamaah Haji (Bimbbaqu Haji) Kemenag Kota Bukittinggi, disini kami terapkan hal yang sama.

Alhamdulillah, dalam 7 kali pertemuan peserta telah bisa membaca Alqur’an, bahkan ada peserta yang bisa membaca Alqur’an hanya dalam dua kali pertemuan,” tuturnya
Selanjutnya kata Muhammad Rum “Peserta binaan sudah banyak yang lansia, bahkan ada yang sudah berumur 94 tahun lebih, namun kegigihan dan semangat mereka sangat luar biasa, tentunya juga atas dorongan dari keluarga di rumah. Semoga dibalas Allah dengan dimudahkan mereka untuk mampu membaca Alqur’an dengan baik dan benar,” katanya lagi. (Yal)

Baca juga:

paif paif paif paif paif 

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -