Lima Puluh Kota, SuhaNews – Gempa bumi berkekuatan 6,2 SR yang menguncang Pasaman, Pasaman Barat, dan sekitarnya pada Jumat pagi, 25 Februari 2022, sekitar pukul 08.40 wib, memantik rasa prihatin dari seluruh masyarakat Sumatra Barat. Tak terkecuali seluruh Civitas Akademika Pondok Pesantren Insan Cendekia Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Selang beberapa waktu usai gempa, Pimpinan Pondok Pesantren Insan Cendekia Harau, Ahmad Ihsan, sesuai imbauan ketua yayasan, langsung menyampaikan untuk mengumpulkan bantuan bagi saudara-saudara yang terdampak musibah gempa bumi.
“Alhadmulillah, seluruh warga Pondok Pesantren Insan Cendekia Harau cepat tanggap akan hal ini. Kita mengimbau untuk ikut berdonasi sesuai dengan kemampuan dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat di Pasaman, Pasaman Barat, dan sekitarnya,” ungkap Ihsan.
Ihsan menjelaskan, pada Sabtu pagi, (26/2) seluruh donasi dari seluruh warga Pondok Pesantren Insan Cendekia Harau, termasuk orang tua santri, sudah terkumpul dan sudah dipaketkan dengan rapi. Tiga unit armada, terdiri dari sebuah mobil MPV, satu minibus, dan satu mobil L 300 siap membawa bantuan dari para donatur.
“Kita membawa donasi dari para donatur berupa makanan siap saji beruap rendang dan mie instan. Selain itu juga ada sembako, seperti beras, minyak goreng, telur, dan air minum. Pakaian baru dan layak pakai, selimut, serta kelengkapan yang dirasa diperlukan oleh saudara-saudara kita di sana juga kita bawa,” papar Ihsan.
Ihsan menambahkan, bantuan ini sengaja diantar langsung. Bukan tidak percaya kepada lembaga sosial yang ada, namun Ihsan dan rombongan menyatakan ingin melihat langsung lokasi gempa dan bisa langsung ikut merasakan apa yang dirasakan masyarakat di lokasi. Selain itu bantuan juga bisa langsung didistribusikan ke lokasi pada titik-titik terparah.
Tim Pondok Pesantren Insan Cendekia Harau yang berangkat ke lokasi gempa dipimpin oleh Roni Patihan, Pimpinan Insan Cendekia Boarding School (ICBS) Harau, didampingi oleh Pimpinan Pondok Pesantren Insan Cendekia Harau, Ahmad Ihsan, Humas Pondok Pesantren, perwakilan dari Badan Eksekutif Santri, tim relawan dari santri, serta beberapa tenaga pendidik. Nina|Moentjak
Berita Terkait :
Facebook Comments