Arosuka, SuhaNews – Pemerintah Kabupaten Solok menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) Rancangan Awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2026 di Ruang Rapat Bukik Cambai Bapelitbang, Rabu (12/02/2025).
Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Medison, Asisten III Editiawarman, Kepala BPS Mukhlis, para Kepala OPD, Camat, Kacabdin Pendidikan Wilayah III Riko Fernanda, Ketua Forum Anak, Ketua Forwana Kabupaten Solok Zofra Wandi.
Baca juga: Forum Peduli Pendidikan Sambangi Wakil Bupati Solok, Jon Firman Pandu
“RKPD 2026 harus lebih rinci dan terstruktur agar sesuai dengan kebijakan nasional dan kondisi keuangan daerah,” ujar Sekda Medison.
Alokasi Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), jelas Medison, akan mengalami pemotongan sekitar Rp77 miliar karena adanya kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat.
“Pengurangan anggaran ini akan berdampak pada sektor perjalanan dinas, konsumsi rapat, BBM, lembur, dan alat tulis kantor. Namun, layanan publik tetap menjadi prioritas dan tidak akan terkena pemangkasan,” ujar Medison.
RKPD 2026, tambah Medison, akan difokuskan pada pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, serta sektor unggulan seperti pariwisata, pertanian, dan UMKM.
“Pemerintah daerah akan menerapkan prinsip Money Follow Program, dimana anggaran hanya akan dialokasikan untuk program prioritas yang berdampak nyata bagi masyarakat,” jelas Medison.
Dengan perencanaan yang matang dan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan, jelasnya, kita optimis Solok dapat mencapai pembangunan yang lebih baik dan berkelanjutan di tahun-tahun mendatang.
Sementara itu Kepala Bapelitbang Desmalia Ramadanur memaparkan bahwa RKPD 2026 mengacu pada percepatan transformasi daerah melalui penguatan fondasi pembangunan.
Kepala Bapelitbang mengungkapkan beberapa tantangan yang masih dihadapi, di antaranya tingkat kemiskinan yang mencapai 7,31% di atas target 6,81%, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4,91%, masih di atas target 4,32%.
“Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 72,29, menunjukkan peningkatan dari target 71,00 serta pertumbuhan ekonomi 4,36%, lebih rendah dibandingkan beberapa daerah di Sumatera Barat,” papar Desmalia Ramadanur.
Ke depan, akan diperkuat sektor unggulan seperti pertanian berbasis teknologi, ekowisata, serta penguatan UMKM agar dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah.
Dalam RKPD 2026, jelas Desmalia Ramadanur, Pemerintah Kabupaten Solok mengusung tema pembangunan “Penguatan Fondasi Transformasi melalui Pengembangan Sektor Unggulan untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat yang Inklusif dan Berkelanjutan”.
Beberapa strategi utama yang akan diterapkan meliputi transformasi digital pemerintahan dan layanan publik, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, pemberdayaan ekonomi lokal melalui hilirisasi pertanian dan UMKM, pengurangan kegiatan seremonial dan optimalisasi anggaran serta fokus pada pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
Dengan adanya penyesuaian anggaran dan kebijakan strategis yang lebih terarah, Pemerintah Kabupaten Solok optimistis bahwa RKPD 2026 akan menjadi tonggak bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Wewe
Baca juga: Susun RKPD 2026, Kelurahan IX Korong Laksanakan Musrenbang
Facebook Comments