spot_img

Pertama di Sumbar, PDAM Padang Panjang Ciptakan Aplikasi SWMS

SuhaNews. Sebuah terobosan baru, dilakukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Padang Panjang. Aplikasi Smart Water Management System (SWMS), diciptakan guna memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Aplikasi ini, suatu sistem berbasis teknik informatika pertama di Sumbar.
Transformasi PDAM menuju “Smart Water Company” ini, bertepatan dengan Hari Jadi Kota (Hjk) ke-230 dan dilaunching Walikota H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano, Selasa, (1/12) di halaman Kantor PDAM. Turut hadir, Wakil ,Walikota Drs. Asrul, ketua DPRD diwakili Ketua Komisi I, Hukemri, serta jajaran Pemko lainnya.

Fadly Amran mengapresiasi PDAM atas inovasi yang hadir saat dipimpin Javi Carter, yang kini menjabat sebagai sekretaris pada Disperdagkop UKM. Fadly mendorong PDAM terus mengembangkan diri.

“Transformasi berarti ada produk yang belum final. Semoga PDAM bisa memfinalkannya. Bisa dengan studi tiru kepada yang telah dahulu merealisasikannya,” ujarnya.

Fadly mendorong PDAM tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi berupaya memberikan sesuatu yang bermanfaat dan dapat dirasakan masyarakat.

“Dengan pelayanan prima, tidak kaku dan cepat tanggap, berarti telah berkontribusi untuk masyarakat Kota Padang Panjang,” tuturnya.

Sementara Hukemri menyampaikan, selamat kepada PDAM. Senada dengan Fadly, dia berharap PDAM makin memberi manfaat untuk masyarakat. “Diharapkan PDAM tetap menjalankan tugasnya secara responsif transparan dan akuntabel dengan dukungan teknologi informasi SWMS ini,” sebutnya.

Pjs. Direktur PDAM, Alhadi, ST mengatakan, perkembangan teknolgi 4.0 ditandai dengan internet of thing. Berkenaan dengan itu, PDAM bergerak menciptakan inovasi SWMS yang juga selaras dengan visi misi Kota Padang Panjang sebagai smart city.

Alhadi memaparkan, banyak manfaat yang diberikan dengan adanya aplikasi SWMS. Antara lain dapat mengetahui secara real time kualitas air, tekanan air, suhu, getaran, meteran pelanggan, serta adanya kebocoran lewat layar monitor di PDAM. Hal itu lantaran adanya sensor di sejumlah titik saluran air yang ada di sekitar kota.

BACA JUGA  Rakor, Ny. Yenni Andri Warman : Evaluasi Program PKK Agam Kedepan

“Saat ini baru terealisasi 20 titik, baru 30 persen. Di Tahun 2021 ditargetkan seluruhnya akan kita pasang sensor sehingga kita dapat memantaunya,” katanya. Rel | Moentjak

Baca Juga :

Facebook Comments