Rihlah Edukatif, Santri Ponpes Insan Cendekia dan Insan Mubarak Harau Kolaborasi Kunjungi Tempat Sejarah di Sumbar

Limapuluh Kota, SuhaNews – Pondok Pesantren Insan Cendekia dan Insan Mubarak Harau, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, mengadakan Rihlah Edukatif, Rabu (21/2). Rihlah Edukatif ini mengunjungi tempat bersejarah dan juga tempat wisata yang ada di Sumatra Barat, yaitu Istana Basa Pagaruyung, Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Padang Panjang, serta Jam Gadang Bukittinggi.

Diikuti sebanyak 906 santri kelas VII, 54 pendamping, 6 Tenaga Kesehatan, 5 tim dokumentasi, pimpinan, serta kepala asrama dari dua pondok pesantren tersebut. Rombongan Rihlah Edukatif bergerak dari kampus IC Harau menuju tujuan perdana, yaitu Istana Basa Pagaruyung. Di sana para santri mendapat arahan dan bimbingan dari pengelola istana.

Rihlah Edukatif, Santri Ponpes Insan Cendekia dan Insan Mubarak Harau Kolaborasi Kunjungi Tempat Sejarah di Sumbar 1

“Di Istana Basa Pagaruyug, santri mendapat ilmu tentang sejarah berdirinya istana, para raja yang memimpin, perkembangan istana dari masa kemasa, serta informasi lain terkait istana. Santri juga diajak berkeliling istana melihat barang-barang bersejarah peninggalan istana,” terang Ahmad Chairudin, Pimpinan Ponpes Insan Mubarak, yang didampingi pimpinan IC Harau, Ihsan Ahmad.

Usai di Istana Basa Pagaruyung, rombongan melanjutkan Rihlah Edukatif ke Stasiun BMKG. Di sana para santri belajar bagimana mengopersaikan alat-alat yang ada di sana dan mempelajari apa saja yang menjadi kerja dan tanggung jawab stasiun BMKG.

Rihlah Edukatif, Santri Ponpes Insan Cendekia dan Insan Mubarak Harau Kolaborasi Kunjungi Tempat Sejarah di Sumbar 2

Puas mendapatkan pelajaran di Stasiun BMKG, rombongan merilekskan badan dan pikiran dengan berenang di Mifan Water Park Padang Panjang sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan ke Kota Wisata Bukittinggi. Di bukittinggi para santri kembali mendapatkan edukasi tentang Jam Gadang, sebuah icon yang terkenal dari kota wisata ini.

“Tujuan lain dari Rihlah Edukatif ini adalah santri mempelajari adat istiadat, kebudayaan, dan asal usul Minangkabau. Santri kita banyak dari luar Sumatra Barat, ada dari Riau, Jambi, Sumatra Utara, Palembang, Batam, Kalimantan, Sulawesi, dan dari Pulau Jawa. Kita ingin mereka juga belajar dan menjunjung tinggi adat istiadat daerah tempat mereka menuntut ilmu,” pungkas Ihsan Ahmad.(Nina)

BACA JUGA  Raih 11 Medali, Kafilah Sumbar Duduki V Besar pada MTQN XXIX di Kalsel

Berita Terkait :

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -