SuhaNews. Menjelang ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke 75, masyarakat jorong Sariak Laweh nagari Sumiso kec. Tigo Lurah Kab. Solok nikmati listrik.
Jumat (10/4) menjadi malam pertama jorong Sarik Laweh menikmati cahaya listrik seperti jorong-jorong lain di kabupaten Solok.
Arlis (70) warga Sarik Laweh mengungkapkan kegembirannya pada SuhaNews. “malam ini jum’at 10 april 2020, adalah malam pertama kami dapat menggunakan listrik, setelah 50 tahun menunggu,” ujarnya.
Arlis menyebutkan, sebelum ini masyarakat Sariak Laweh untuk penerangan biasanya menggunakan diesel itu pun hidup dari jam 18.00 sampai jam 21.00 Wib. Dengan kapasitas terbatas, untuk satu diesel pemakaiannya untuk 2 sampai 3 buah rumah dan untuk membeli bahan bakar dengan cara iyuran, jika masih ingin melanjutkan aktifitas Dari jam 21.00 Wib ke atas dengan lampu cogok .
“Alhamdulilah sekarang kami tidak perlu menggunakan lampu cogok Dan diesel lagi untuk penerangan,” ujarnya sumringah.
Arlis menyampaikan terimakasih banyak kepada pemerintah terkait yang telah mengupayakan Listrik untuk masyarakat Sariak Laweh.
Bustari kepala jorong Sariak Laweh juga menyampaikan hal senada dengan Arlis.
“Alhamdulilah hari ini sebanyak 60 KK masyarakat Sariak laweh Sudan bisa menikmati aliran listrik, walaupun belum semuanya yang berlangganan hari ini, tapi dengan sudah adanya aliran listrik ke Sariak Laweh hari ini itu adalah sebuah anugrah yang sangat luar bias,” ujar Bustari.
Bustari berharap dengan Sudah masuknya aliran listrik ke Sariak Laweh mudah-mudahan dapat membawa pengaruh bagi segala Aspek kehidupan masyarakat Sariak Laweh, terutama di bidang ekonomi dan pendidikan dan pembagunan.
Menutup pembicaraannya Bustari juga menyampaikan rasa syukur dan terimakasih kepada seluruh tokoh masyarakat dan pemerintah terkait yang telah mengupayakan pengadaan aliran listrik ke Sariak Laweh.
Sebagai gambaran, Sarik Laweh adalah bagian dari nagari Sumiso kecamatan Tigo Lurah Kabupaten Solok. Namun untuk sampai ke Sarik Laweh kita harus melewati nagari Lubuk Tarok kabupaten Sijunjung.
Dari Lubuk Tarok lah perjuangan berat menempuh jalan tanah sepanjang 13 km, saking buruknya jalan jarak ini ditempuh dengan waktu 5-6 jam sepeda motor. Waktu akan bertambah jika musim hujan.
Sepeda motor yang dipakai pun biasanya dimodifikasi agar mampu menmbus medan yang berat ini.
Untuk jarak dari Sarik Laweh ke Tanjung Balik sebagai ibukota nagai Sumiso, warga harus berjalan kaki sejauh 18 km. Belum lagi jarak dari Tanjung Balik ke Batu Bajanjang sebagai ibukota Tigo Lurah, saat masyarakat harus berurusan administrasi.
Semoga Sarik Laweh cepat terbebas dari terisolir dan dapat menikmati kemajuan seperti nagari lainnya di Kabupaten Solok.
reporter :Â Budiman | Lim editor :Â Moentjak
Baca Juga :
Facebook Comments