spot_img

Sebelum PALALA, Ini Bus AKAP Milik Pengusaha Asal Solok

SuhaNews – Ditengah kebangkitan usaha angkutan darat / bus (Antar Kota Antar Propinsi / AKAP) bermunculan nama-nama perusahaan baru selain nama legenda yang bertahan salah satunya PO. PALALA dari kota Solok.

Sebagai pemain baru, menjelang usianya ketiuga tahun, perusahaan yang mengusung tagline Malala jo Palala terus berkibar merebut hati konsumen di rute Sumbar – Jabodetabek, berbagai gebrakan dan komitmen pelayanan disajikan perusahaan ini untuk penumpang.

Kehadiran Palala sebagai perusahaan milik pengusaha muda asal Ampang Kualo ini turut menangkat popularitas nama Solok dikancah bisnis transportasi.

Namun sebelum adanya PO yang sebentar lagi akan merilis unit baru dan armada pariwisatanya, ada beberapa nama PO BUS yang dimiliki oleh pengusaha asal Solok. Meski tak berkantor pusat di Kota Beras atau Ranah Solok Nan Indah, pengusaha tersebut dengan bangga mengatakan kalau mereka orang Solok. palala palala palala

PO. UBANI, Legenda Bus Sumbar dari dari Solok Lahirkan Sopir-Sopir Handal
PO. UBANI di Terminal Lintas Andalas

Yang pertama PO. UBANI, milik Ramli Dt. Rajo Indo pengusaha dari Sawah Suduk nagari Salayo kecamatn Kubung Kabupaten Solok, yang selain opengusaha bus juga dikenal sebagai kontraktor yang banyak mengerjakan bangunan pemerintah di berbagai kota di Sumbar kala itu.

Meski poolnya berada di Belakang Olo Kota Padang, bus dengan warna dominan merah ini mengusung status SANUTRA lebih kurang sama dengan AKAP sekarang, rutenya dari kota Padang menuju berbagai kota di Sumatera dan Jawa.

Ketiga, PO. IPS (Ilyas Panduko Sutan) milik pengusaha dari nagari Koto Gadang Koto Anau kecamatan Lembang Jaya Kabupaten Solok. Tak banyak catatan yang bisa SuhaNews himpun tentang bus ini. Namun bus warna putih yang liverynya identik dengan warna merah kuning biru ini pernah juga melintasi trayek Padang – Jakarta.

BACA JUGA  Operasi Yustisi Malam Hari, Dua Cafe dan 30 Warga Terjaring di Tanjung Raya

Saat angkutan Solok – Padaang mengalami transisi dari bigbus Mercedes Benz type OH dan OF ke medium bus Mitsubishi 100PS serta micro bus roda 4, perusahaan ini juga mengikuti perkembangan zaman dengan meremajakan armadanya. Terakhir beroperasi, bus ini melayani rute Padang – Pekanbaru dengan armada bigbus.

Keempat, PO. LABANA, sama seperti PO. IPS, data tentang perusahaan ini juga minim. Hanya kepemilikan oleh pengusaha dari Tikalak kecamatan X Koto Singkarak data yang dihimpun. Dizamannya, bus yang beroperasi dengan warna kuning muda ini pernah melintas Sumbar – Jakarta dan terakhir Padang – Jambi di pertengahan tahun 80an.

Kelima, PO. Merah Sari, salah satu operator bus terbesar di Sumbar – Riau di zamannya yang menguasai rute – Sumbar – Riau maupun Riau – Jakarta – Bandung. Berkantor pusat di Pekan Baru, perusahaan ini dimiliki oleh  alm. Syahrial Mansur pengusaha asal nagari Sulit Air kecamatan X Koto Diatas.

Pernah mencoba bangkit pada tahun 2022 lalu, namun perusahaan yang kala itu hadir dengan armada Mercedes Benz OH1526 ini kembali menghilang.

PO. Terang, Bus Legenda dari Solok Yang Tak Lagi Eksis
Bus PO. Terang, Gumber Team, foto FB Ilham Rahmat

Keenam, PO. TERANG, milik pengusaha dari nagari Saning Baka dipinggir danau Singkarak ini memulai kiprah sejak era 70an dengan armada masih menggunakan mesin Cevrolet dengan karoseri kayu.

Terus berkembang mengikuti perkembangan zaman hingga menggunakan mesin Mercedes Benz mesin belakang (OH), begitu juga bodynya pernah memakai karoseri Rahayu Sentosa / Skyliner dan karoseri Restu Ibnu Pusaka (kedua karoseri yang berlamat di Bogor ini juga sudah tutup).

Dipenghujung tahun 80an bus yang melayani trayek Solok – Padang ini terus berkembang bersama kompetitor di lintas Sitinjau Lauik dengan armada juga terus mengukuti perkembangan menggunakan OH 306 Prima.

BACA JUGA  Buka MTQ N Tingkat Kecamatan X Koto, Bupati Eka Putra : Al Qur'an Benteng Diri Generasi Muda

Dimasa ini, PO yanga walnya memberi warna biru pada busnya kemudian beralih menjadi warna putih dengan livery biru ini juga pernah mencoba peruntungan ke pulau Jawa khususnya Jakarta bersaing dengan legenda saat itu seperti Sari Express, Cemerlang, Jastra dan tentunya ANS serta Gumarang Jaya yang masih eksis hingga sekarang. Namun tak bertahan lama.

Memasuki tahun 90an terjadi peralihan jenis bus di lintas Solok – Padang, pengusaha tak lagi menggunakan bigbus, tetapi beralih menggunakan medium bus dengan mesin Mitsubishi 100 PS roda enam dan roda empat. Untuk body kebanyakan dibuat oleh karoseri New Armada dan karoseri ABC Magelang.

PO. Terang pun mengikuti perkembangan zaman dengan armada kekinian. Sedangkan armada bigbus tetapo beroperasi, tetapi menjalni rute yang .lebih jauh yakni Padang – Sibolga dan Padang – Bengkulu via Pesisir Selatan.

Sebelum PALALA, Ini Bus AKAP Milik Pengusaha Asal Solok 1

Ketujuh, PO. USAHA MURNI, dimiliki oleh pengusaha asal Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan / dulunya Muara Labuh masuk Kabupaten Solok tetapi poolnya berada di Bandar Buat Kota Padang. Dimasa jayanya, perusahaan yang identik dengan warna bus Kuning muda sampai mengoperasikan 38 bus dengan rute selain Padang – Muara Labuh – Sangir, juga Muara Labuh – Pekanbaru.

Perusahaan juga melakukan peremajaan dengan mengganti armadanya menjadi Mitsubishi Canter memakai body New Armada dan karoseri lainnya, namun juga tidak bertahan lama. Baik untuk rute Padang – Muara Labuh, Muara Labuh – Pekanbaru serta Muara Labuh – Jambi.

Kedelapan, PO CWN (Citra Wisata Nusantara) milik pengusaha H. Syahrul / Hj. Erna dari nagari Kinari dan berkantor pusat di Koto Baru dekat GOR Batu Batupang. Selain mengelola angkutan bus, perusahaan yang juga memiliki Radio Citra ini juga pernah berjaya dengan travel Sumbar – Riau dengan nama yang sama yakni CWN, saat pertumbuhan angkutan travel menggunakan armada L300 sangat pesat diera 98an sampai awal tahun 2000an.

BACA JUGA  Hari Bakti Adhiyaksa ke-61, Kejari Solok Selatan Laksanakan Vaksinasi Massal

Tak bertahan lama, perusahaan yang menghilang dari rute Sumbar – Jakarta pada tahun 2003 ini menggunakan bus mercedes benz type OH berbagai jenis karoseri namun livery tiga burung terbang berwarna merah dan biru serta abu-abu.

Itu sekelumit catatan, tentang perusahaan bus milik pengusaha asal Solok yang pernah mengaspal di Sumbar hingga pulau Jawa, jika netizen punya catatan lebih lengkap silahkan ditambahkan di kolom komentar. Moentjak.

Berita Terkait :

Facebook Comments