spot_img

Setelah Wukuf Jemaah Haji Menuju Mina, Lansia dan Disabilitas Prioritas Murur

Makkah, SuhaNews – Meski air mata telah berhenti, namun sesak didada tetap terasa tatkala kaki melangkah meninggalkan Arafah menuju Mina. Begitulah yang dirasakan jemaah haji tatkala matahari mulai terbenam, Sabtu (15/6) di Padang Arafah. Setelah Wukuf jemaah melanjutkan Mabit seterusnya melontar jumrah.

Berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini jemaah Lansia dan disabilitas diberikan pelayanan Murur (melintas dalam pergerakan dari Arafah ke Mina).

Setelah Wukuf Jemaah Haji Menuju Mina, Lansia dan Disabilitas Prioritas Murur 1

Dilansir situs Kementerian Agama Republik Indonesia, Skema murur diterapkan sebagai ikhtiar menjaga keselamatan jiwa jemaah haji atas potensi kepadatan di tengah terbatasnya area Muzdalifah.

Mabit di Muzdalifah dengan cara murur adalah mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah. Jemaah saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.

Pemerintah menargetkan 55 ribu jemaah mengikuti skema murur ini dalam pergerakan ibadah hajinya. “Kita akan mulai berangkatkan jemaah murur keluar Arafah sekitar pukul 19:00 WAS atau setelah magrib, sampai jam setengah 11 malam,” tuturnya.

Begitu juga jemaah haji Kloter XV Embarkasi PDG yang berasal dari Kabupaten Solok, Sijunjung, Solok Selatan, Sawahlunto dan Padang juga ada yang menjalani Murur. Lusi | Rahmat | Fendi

Berita Terkait :

BACA JUGA  H-2 Wukuf di Arafah, 120 Jamaah Haji Indonesia Masih Jalani Perawatan

 

Facebook Comments