Tausiah Ramadan, Penghapus Amal Kebaikan
oleh : David Yovinaldo, S.PdI (Penyuluh Agama Islam KUA Kec.Gunung Talang)
Ramadan menjadi ladang amal umat muslim, amalan-amalan yang dilakukan bisa berupa amalan individu kepada sang pencipta maupun amalan yang manfaatnya dirasakan orang lain seperti sedekah, wakaf dan zakat.
Allah berfiman dalam Q.S Al-Hujurat : 12
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اجۡتَنِبُوۡا كَثِيۡرًا مِّنَ الظَّنِّ اِنَّ بَعۡضَ الظَّنِّ اِثۡمٌۖ وَّلَا تَجَسَّسُوۡا وَلَا يَغۡتَبْ بَّعۡضُكُمۡ بَعۡضًاؕ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمۡ اَنۡ يَّاۡكُلَ لَحۡمَ اَخِيۡهِ مَيۡتًا فَكَرِهۡتُمُوۡهُؕ وَاتَّقُوا اللّٰهَؕ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيۡمٌ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang”.
Dalam kehidupan, tidak jarang kita melakukan kesalahan dan kekhilafan. Namun sadarkah kita bahwa dosa-dosa yang dilakukan dapat menghapus amal-amal kebaikan yang telah kita perbuat. Tentunya hal ini akan sangat merugikan, bahkan dapat menyebabkan kita tergolong pada orang yang ‘bangkrut’ di akhirat kelak.
Diantara perkara yang dapat menghapus amal kebaikan, salah satu nya adalah Al istighlal bi’uyubil kholqi (sibuk dengan aib orang lain, sehingga lupa pada aib sendiri).
Pepatah mengatakan “Kuman diseberang lautan tampak, sedangkan gajah dipelupuk mata tidak tampak.”. Mengkritik dan membicarakan keburukan orang lain memang mengasyikan, namun dampaknya akan merugikan kita sendiri.
Rasulullah Saw bersabda “jauhilah olehmu buruk sangka karena buruk sangka itu perkataan paling dusta, janganlah kamu memata-matai dan mencari-cari kesalahan orang lain…” (HR. Mutaffaq’alaih dan Imam Malik)
Rasulullah SAW bersabda : “Thuuba liman saghalahu ‘aibuhu ‘an ‘uuyu binnasi” yang artinya “ beruntunglah orang yang mencari keburukan atau kesalahan (kekurangan) dirinya sendiri, sehingga tidak sempat lagi mencari kesalahan/kekurangan orang lain”
Kebanyakan orang lebih utama mencurigai diri orang lain daripada dirinya sendiri.
Baca Juga :
Facebook Comments