Arosuka, SuhaNews – Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Solok menggelar Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) Tahap I Tahun 2023, Kamis, 27 Juli 2023 di Ruang Pertemuan LABKESDA.
Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kab. Solok diwakili Staf Ahli Bupati Mulyadi Marcos, SE, MM, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat Hasmy Raharini, S.St., SKPD, Camat X Koto Diatas, Walinagari se-Kecamatan X Koto Diatas dan Peserta Diseminasi AKS dari Anggota TPPS.
Baca juga: Ummi Harneli Ingatkan Istri Kepala Daerah Soal Penanganan Stunting
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat Hasmy Raharini mengatakan bahwa Percepatan Penanganan Stunting ini sebuah kegiatan yang terintegrasi dengan Kementerian maupun daerah.
“Hal ini untuk mewujudkan Generasi Indonesia Emas Tahun 2045,” ujar Hasmy Raharini.
Generasi Muda kita, jelas Hasmy Raharini, berada pada kondisi yang kurang sehat yang ditandai dengan terjadinya prevalensi Stunting. Sumatera Barat mengalami kenaikan angka stunting, dari 23,5% menjadi 25,2%.
“Alhamdulillah, di Kabupaten Solok justru mengalami penurunan yang signifikan dari 40,1% menjadi 24,2%,” tambah Hasmy Raharini.
Ketua TPPS Kab. Solok diwakili Staf Ahli Bupati Mulyadi Marcos mengatakan bahwa penanganan Stunting sudah menjadi Program Nasional dimana target Stunting di Indonesia ada pada angka 14%.
“Kabupaten Solok bertekad dapat menekan hingga angka 10%,” ujar Mulyadi Marcos.
Tahap pertama, jelas Mulyadi Marcos, fokus di Kecamatan X Koto Diatas. Saat ini, penyumbang tertinggi angka Stunting berada ini.
Penyebab utama stunting, tambah Mulyadi Marcos, pengaruh ekonomi. Karena itu, kepada Walinagari diharapkan dapat mengintervensi masalah gizi dan melakukan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Wewe
Baca juga: BKKBN Sumbar dan Pemkab Pasbar Gelar Forum Koordinasi Stunting



Facebook Comments