V-Lab: Tetap Praktikum Dengan Keterbatasan Alat Laboratorium

V-Lab: Tetap Praktikum Dengan Keterbatasan Alat Laboratorium

Oleh: Iis Rinsiyah, M.Pd (Guru Fisika di MAN 2 Bukittinggi)

Istilah praktikum berasal dari kata dasar praktik yang memiliki arti pelaksanaan. Pengertian praktikum menurut Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah bagian dari pengajaran yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan nyata apa yang diperoleh dalam teori. tetap tetap tetap tetap tetap

Dalam proses pendidikan di Indonesia kegiatan praktikum pada pembelajaran sudah diterapkan mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi (PT). Pembelajaran praktikum ini umumnya diterapkan pada pelajaran sains/ilmu alam, seperti pelajaran biologi, fisika, kimia, pertanian, kesehatan dan lain sebagainya.

Praktikum memiliki kedudukan yang amat penting dalam pembelajaran IPA khususnya fisika, karena: (1) praktikum dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik; (2) melalui praktikum peserta didik memiliki peluang mengembangkan dan menerapkan keterampilan proses sains, sikap ilmiah dalam rangka memperoleh pengetahuannya; dan (3) praktikum dapat menunjang pemahaman peserta didik terhadap konsep/materi pelajaran.

Pelaksaaan praktikum fisika di laboratorium sekolah terkadang terkendala karena tidak tersedianya alat praktikum yang sesuai dengan kebutuhan materi pelajaran fisika. Gerak parabola adalah salah satu materi Fisika SMA/MA kelas X yang tidak memiliki alat praktikum laboratorium. Gerak parabola merupakan gerak benda dengan lintasan lengkung seperti parabola, contohnya gerakan bola basket yang dilemparkan ke ring, permainan lompat jauh dan peluru yang ditembakkan.

Salah satu solusi agar peserta didik tetap bisa melakukan praktikum materi gerak parabola ini adalah dengan memanfaatkan laboratorium maya (virtual). Virtual laboratorium atau biasa disingkat dengan V-Lab adalah bentuk tiruan atau simulasi dari praktikum nyata di laboratorium yang disajikan secara interaktif dan menarik. V-Lab digunakan bersama Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan kajian teori untuk pelaksanaan praktikum dalam proses pembelajaran oleh guru dan peserta didik guna mendalami suatu konsep tertentu.

BACA JUGA  Ketua BKMT Pasbar Ikuti Dakwah Wisata di Kecamatan Talamau 

Proses pembelajaran dengan praktikum dapat diselenggarakan melalui berbagai pilihan virtual lab yang dapat diakses secara gratis (tidak berbayar) diantaranya: V-lab yang dikembangkan oleh kemdikbud yaitu Laboratorium Maya Rumah Belajar atau dapat juga melalui virtual lab yang disediakan oleh Universitas Colorado (Amerika Serikat) yaitu aplikasi PhET simulations.

Penggunaan PhET sebagai virtual lab untuk melakukan praktikum pada materi gerak parabola sangat mendukung dimana ketersediaan tools sudah sangat menunjang dan lengkap, karena terdapat tools untuk mengukur waktu, jarak serta ketinggian. Selain itu juga ada tools untuk mengubah massa, bentuk benda, diameter, serta percepatan gravitasi dan kecepatan awal.
Dengan menggunakan laboratorium virtual (V-Lab) PhET ini memudahkan peserta didik untuk menguasai konsep materi gerak parabola melalui visualisasi dan simulasi konkret dari praktikum virtual.

Peserta didik juga sangat senang karena dengan mengakses laboratorium virtual PhET lebih interaktif dan lebih mudah, sehingga membuat mereka mengingat dan memahami pengaruh sudut elevasi dan kecapatan awal terhadap tinggi maksimum dan jarak terjauh benda yang bergerak parabola melalui simulasi yang telah dilakukan.

Aplikasi PhET simulations ini tidak hanya dapat digunakan oleh bidang studi fisika saja, tetapi terdapat juga virtual lab untuk materi pelajaran biologi, matematika dan kimia. Dengan menggunakan virtual lab, kegiatan praktikum dalam pembelajaran dapat dilaksanakan walaupun alat real di laboratorium terbatas atau tidak tersedia. Guru dan peserta didik dapat memanfaatkan smartphone yang dimiliki untuk mengakses laboratorium virtual dalam proses pembelajaran.

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -