spot_img

8 Kakan Kemenag Kabupaten/Kota di Sumbar Berganti

Padang, SuhaNews. Delapan Kepala Kantor (Kakan) Kemenag Kabupaten/Kota di Sumbar Berganti, bersama empat pejabat eselon IV lainnya mereka dilantik oleh Sekeratris Jenderal (Sekjen) Kemenag R.I Nizar, di Padang, Rabu (4/8).

Diantara delapan kakan Kemenag yang berganti tersebut adalah Edi Oktafiandi yang dipercaya memimpin lembaga Ikhlas Beramal di Kota Padang menggantikan Marjanis, sebelumnya ia bertugas sebagai Kakan Kemenag Kabupaten Agam.

Gusman Piliang, meninggalkan kota Padang Panjang untuk menjadi Kakan Kemenag Kabupaten Pasaman mengganti Dedi Wandra. Dalam perjalanan karirnya Gusman pernah menjadi kepala di kabupaten Limapuluh Kota.

Selanjutnya, Alizar yang uga salah satu da’i kondang di Sumbar. Ia bisa disebut “pulang kampung ke Padang Panjang“. Karena sebelum menjadi Kakan Kemenag di Kabupaten Solok, H.Alizar juga sudah menjabat PLT Kakan Kemenag kota Padang Panjang pasca ditinggalkan H.Salman K Memed yang menjabat Kakanwil waktu itu.

Dedi Wandra, putra Sijunjung yang pernah menjadi Kasubag di Pariaman ini dipercaya menjadi Kakankemenag kota arang Sawahlunto dan meninggalkan kabupaten Pasaman.

Helmi, lulusan S3 ini diberi amanah untuk memimpin Kantor Kemenag Kab. Solok menggantikan Alizar. Sebelumnya Helmi adalah Kakan Kemenag kabupaten Padang Pariaman.

Marjanis, yang pernah menjabat kepala MTsN Koto Baru Solok dan kepala MAN X Koto Singkarak, kemudian beberapa kali berpindah di Sumbar, kini ditugaskan sebagai Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Agam, bertukar tempat dengan Edi Oktafiandi.

Selanjutnya, Syafrizal, ia promosi dari Kasubag TU menjadi Kakan Kemenag Padang Pariaman menggantikan Dr.Helmi yang mutasi ke Kabupaten Solok.

Yang juga promosi adalah Okto Verisman, dari Kasubag TU di kota Sawahlunto menjadi Kakankemenag Kabupaten Dharmasraya, mengganti Abdel Haq yang memasuki purna bhakti sejak 1 Agustus 2021.

BACA JUGA  Dibuka Kakan Kemenag, Peringatan HAB ke 78 Tingkat Kab. Solok Ditabuh

Pejabat Eselon III lainnya yang dilantik oleh Sekjen Kemenag R.I adalah Yufrizal, ia dipercaya menjabat Kepala Bidang (Kabid) Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf (Penais Zawa). Sebelumnya jabatan ini dijabat oleh PLT Edison yang juga Kabid Urais Binsyar.

Sedangkan pejabat Eselon IV yang dilantik adalah, Fauqo Nuri Ihsan Sebagai Kepala FKUB, Ulil Amri sebagai Kasi Umroh dan Haji Khusus serta Hami Mulyawan Kasi Transportasi Haji Reguler.

Dalam sambutan pelantikan, Sekjen Kemenag R.I, Nizar menyampaikan,

amanah dan kepercayaan yang diberikan oleh negara dipundak para pejabat, hendaknya dijalankan dengan penuh perhatian komitmen dan rasa tanggung jawab yang tinggi.

Menurutnya hal itu penting untuk dipahami dan dijiwai, karena konsekuensi dari jabatan tidak saja dipertanggungjawabkan kepada bangsa, negara dan masyarakat semata. Namun, lebih dari itu akan dipertanggungjawabkan lebih dari itu, dihadapan Allah Swt Tuhan Yang Maha Kuasa.

Nizar berpesan agar setiap pejabat tidak menyia-nyiakan jabatan yang diamanahkan. Pejabat juga tidak bertindak sewenang-wenang dan aji mumpung, sehingga merugikan institusi Kementerian Agama.

“Jangan sia siakan amanah dan berperilaku sewenang wenang sehingga merugikan institusi Kemenag. Jangan bersikap aji mumpung, tapi bersikaplah rendah hati dan bertanggung jawab terhadap jabatan yang diemban. Sekali lagi, saya ingatkan laksanakan amanat jabatan dengan bersungguh-sungguh, karena sejatinya jabatan memiliki banyak konsekuensi,” sambungnya mengurai pesan keempat.

Nizar juga mewanti wanti para pejabat yang baru saja dilantik, untuk menjauhi perilaku Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Jauhi praktik praktik transaksional, dalam rotasi, mutasi, dan promosi serta tata kelola, dilingkungan Kemenag, ungkapnya menyebut pesan kelima.

Dalam kesempatan ini, Nizar juga menyinggung tentang jabatan eselon II / Kakanwil Kemenag Sumbar yang saat sedang dijabat oleh PLT, setelah ditinggalkan oleh H. Hendri sejak 18 Mei 2021 yang lalu.

BACA JUGA  Kemenag 50 Kota Perkuat Moderasi Beragama Hingga Ke Madrasah

“Proses ini akan dilakukan secara transparan, akuntabel dan bisa dilihat dan direkam secara totalitas. Mulai dari sejak rapat persiapan, penentuan lolos administrasi, rapat kembali, hingga rapat pleno dilakukan swcara terbuka dan didokumentasikan oleh pra pansel,” jelasnya.

Moentjak

Berita Terkait :

Facebook Comments