Ramadhan, Kabar Gembira di Tengah Ujian

Ramadhan, Kabar Gembira di Tengah Ujian

Oleh : Yogi Imam Perdana, Lc, M.Ag

Insya Allah dalam hitungan hari kita akan segera menyambut bulan suci Ramadhan, bulan mulia yang selalu dinanti-nantikan kehadirannya oleh seluruh umat Islam. Di dalamnya terdapat malam yang agung, di dalamnya juga syeithan-syithan dibelenggu dan segala amal yang kita kerjakan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.
ramadhan
Yogi Imam Perdana, Lc, M.Ag

Meskipun badai corona tak kunjung berhenti memberikan teror bagi umat manusia sampai hari ini, tetapi jangan sampai kekhusyukan kita menjalani ibadah Ramadhan terganggu pula, karena seringkali kemenangan besar justru Allah SWT turunkan di bulan yang mulia ini, seperti Perang Badar dan Fathu Makkah. Maka kita tentu berharap semoga kemenangan kaum Muslimin di Perang Badar dan Fathu Makkah tersebut juga akan terulang hari ini ketika kita melawan virus corona karena sama-sama bertepatan dengan bulan suci Ramadhan.

Maka dari pada itu kita perlu mempersiapkan diri dengan bekal terbaik untuk menyambut bulan yang agung ini. Bekal ilmu pengetahuan yang benar terkait puasa, bekal kesehatan jasmani untuk bisa menjalani program-program ibadah yang padat serta juga bekal hati dengan penuh ikhlas yang kesemuanya merupakan bekal terbaik kita untuk menyambut bulan yang mulia ini.

Sangat disayangkan manakala orang yang telah selesai menajani ibadah Ramadhan, tetapi tanda-tanda taqwa itu tidak muncul dalam dirinya, yang dia dapatkan selama sebulan itu tak lain dan tak bukan hanyalah rasa haus dan lapar.

Maka jangan sampai kita menjadi orang yang merugi seperti yang dijelaskan Rasulullah SAW dalam sabdanya :

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ
Betapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar saja. (HR. Ahmad No. 9685)

Target utama Ramadhan adalah mencapai tingkat ketaqwaan. Taqwa itu artinya kita mampu menjalankan perintah Allah dan mampu juga meninggalkan segala laranganNya.

Di dalam al-Qur’an Ada 2 faktor yang menjadi tolak ukur seseorang bisa dikatakan bertaqwa. Sehingga dengan ketaqwaan itu dia mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

BACA JUGA  Kakan Kemenag Kab. Solok Ajak Khatib Tebarkan Semangat Persaudaraan di Hari Jumat

Pertama, Tanda secara lahir (yang tampak oleh panca indra). Bahwa orang yang dikatakan berhasil menjalankan puasa itu tampak di kesehariannya bahwa dia mudah menolong sesama di saat lapang maupun sempit, mampu menahan amarahnya dan cepat memaafkan manusia. Hal ini disebutkan di dalam QS. Ali Imran ayat 134 :

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS. Ali Imran [3] : 134 )

Maka di bulan suci Ramadhan kita dilatih oleh Allah untuk bisa merasakan nikmatnya berpuasa, nikmatnya mengerjakan sholat malam, nikmatnya membaca al-Qur’an, bershodaqah serta merutinkan ibadah lainnya. Di samping itu kita juga dilatih untuk meninggalkan perkataan dusta, berhenti melihat hal yang dilarang serta perkara dosa lainnya, bukankah itu semua adalah kenikmatan yang langka ketika kita bisa merasakan nikmatnya beribadah kepada Allah ?

ramadhan

Kedua, Tanda secara bathin (yang tidak tampak secara panca indra ) hanya kita sendiri yang mengetahuinya dan Allah SWT. Hal itu ditandai dengan mampunya kita membedakan antara mana yang haq dan yang bathil, mana yang halal dan mana yang haram. Sebagaimana dijelaskan di dalam al-Qur’an :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
Hai orang-orang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan. Dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.(QS. Al-Anfal [8] : 29)

Jadi orang yang sudah mendapatkan petunjuk “furqon” akan selalu saja ada bisikan ke dalam hatinya untuk mengatakan perbuatan dosa itu jelek dan dia bersegera untuk meninggalkannya. Selalu saja ada kemudahan baginya untuk membedakan mana yang haq dan mana yang bathil.

Maka sebetulnya ini adalah kenikmatan bagi kita di tengah ujian badai corona ini, jangan sampai kenikmatan yang mahal dan berharga ini kita lewatkan begitu saja.

Begitu luar biasa program ibadah yang Allah ciptakan untuk kita, sehingga kita menjadi terbiasa untuk patuh dan taat kepada Allah SWT serta meninggalkan laranganNya. Semoga Ramadhan kali ini kita bisa jalani dengan sebaik-baiknya karena boleh jadi ini adalah Ramadhan terakhir bagi kita.***

BACA JUGA  6 Kafilah Sumbar Pada STQH Nasional Dijadwalkan Tampil Hari Ini

Paparan tulisan diatas dapat disaksikan di chanel Youtube ustad Yogi Imam Perdana.

Tulisan lainnya :

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -