Arosuka, SuhaNews – Ribuan warga Kabupaten Solok, baik yang ada di kampung halaman maupun mahasiswa asal Solok yang tidak bisa pulang kampung, mendapatkan bantuan dari Baznas (Badan Nasional Amail dan Zakat Nasional) berupa paket sembako dan masker.
“Ini program Baznas Kabupaten Solok untuk membantu warga yang terdampak Covid-19,” ujar Ketua Baznas Kabupaten Solok, H. Sukardi saat menyalurkan bantuan tersebut, Selasa (28/4) di Sekretariat Baznas di Masjid Islamic Center Koto Baru.
Penyaluran zakat ini, selain dihadiri oleh ara mustahik, juga dihadiri oleh Bupati Solok, H. Gusmal, Wakil Ketua Baznasm Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan H. Elyunus dan Kabag Humas Syofiar Syam.
“Sebanyak Rp26.400.000 telah dusalurkan kepada kepada 22 orang mahasiswa luar sumbar yang tidak bisa pulang,” jelas Sukardi.
Selain itu, jelas Sukardi, Baznas juga sudah menyalurkan zakat sembako berupa 20 kg beras, 30 butir telur ayam bras, 3 kg gula pasir, 3 kg minyak goreng, 2 botol sirup ABC, 3 Susu kaleng, 2 kotak teh celup, 2 buah masker scuba.
“Paket sembako ini akan diberikan kepada 1.200 KK,” jelas Sukardi.
Bantuan sembako ini, jelasnya, beraasal dari bantuan Provinsi Sumbar untuk 200 KK dan dari bantuan dari Kab. Solok untuk 1.000 KK. Juga akan ada bantuan akan didistribusikan kepada 682 orang guru MDTA.
“Sebanyak 1000 orang guru TPA,TPSA, dan TPQ juga akan menerima paket bantuan dalam waktu dekat ini,” jelas Sukardi.
Di samping itu, Baznas juga akan memberikan bantuan untuk mubaliqh, bantuan dari provinsi sebanyak 25 orang dari Baznas Kabupaten Solok sebanyak 50 orang. Bantuan akan diberikan kepada para mubaligh yang terdampak kebijakan penanganan covid-19.
“Bantuan Paket Sembako kepada masayarakat yang terdampak Covid 19 tentu sangat dirasakan manfaatnya oleh para pennerima,” jelas Bupati Solok, H. Gusmal.
Bupati Gusmal berpesan kepada pengurus Baznas agar ikut mengyosialisasikan himbauan pemerintah dalam rangka mempercepat dan memutus mata rantai Covid 19 di Kab. Solok
“Warga yang menerima bantuan pemerintah adalah yang tercatat ke dalam DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial).
Pada awalya, jelas Gusmal, diminta 15 persen DTKS, kemudian diciutkan menjadi menjadi 5 persen. Ini sesuai dengan arahan Pemerintah Provinsi Sumbar. Karena itulah data kita yang awal yang diserahkan kepada provinsi, kembali diubah.
“Bantuan dari Pemkab Solok akan diserahkan secara serentak kepada sekitar 24 ribu KK,” jelas Gusmal, seraya mengingatkan agar masyarakat tetap beraktifitas dengan syarat sesuai dengan anjuran pemerintah, keluar rumah harus pakai masker, sering -sering cuci tangan,dan selalu menjaga kebersiahan. Wewe
Baca Juga:
Facebook Comments