Pasaman Barat, SuhaNews – Upaya Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Pasaman Barat, pemerintah melakukan monitoring dan evaluasi ( Monev ) terhadap pelaksanaan PAD Kabupaten Pasaman Barat tahun 2023. Rapat dihadiri dan dipimpin oleh Wakil Bupati Risnawanto, Selasa (19/12) di Aula Rumah Makan Bernama Jambak.
Dari target PAD sebesar Rp 160.808.764.615 sudah tercapai 70 persen. Wabup berharap agar di sisa waktu yang ada, Pasbar masih bisa mengejar target tersebut. monev monev
Dari laporan Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Pasaman Barat mencatat bahwa Dinas Komunikasi dan Informatika sudah melebihi target PAD yang dibebankan. Target PAD sebesar Rp 400.000.000 sudah tercapai Rp 505.850.000 atau 126 persen.
Wakil Bupati Risnawanto dalam arahannya mengatakan bahwa ada beberapa hal yang berkenaan dengan tugas pokok fungsi pada pendapatan daerah, khususnya evaluasi kinerja beberapa OPD pemerintahan Kabupaten Pasaman Barat .
“Dalam hal ini ada faktor-faktor penyebab tidak terealisasinya PAD pada tahun 2023 mencapai 100 persen. Namun, faktor tersebut kalau bisa, dapat diatasi,” katanya.
Ia juga mengungkapkan Pendapatan Asli Daerah sangat penting bagi percepatan pembangunan di Kabupaten Pasbar dan berpengaruh terhadap data alokasi pembangunan daerah dari pusat.
Wabup Risnawanto mengatakan bahwa kegiatan Monev iti sangat penting dalam rangka peningkatan PAD Pasbar. Sehingga di tahun 2024 bisa tercapai sesuai dengan target yang dibebankan kepada OPD.
Ia menghimbau kepada seluruh OPD yang hadir untuk menuntaskan segala permasalahan yang ada di lingkup OPD masing-masing.
“Kami pemerintah daerah berharap kepada seluruh OPD ke depannya untuk dapat menganalisis kembali persoalan-persoalan terkait anggaran dan mencari solusi untuk menyelesaikannya,” ujarnya.
Sementara itu, terkait pariwisata perlu adanya perbaikan mulai dari sekarang. Seperti mess di pinggir pantai Air Bangis harus diperbaiki dan dibersihkan guna kenyamanan wisatawan yang berkunjung di tempat tersebut.
Di akhir sambutannya Wabup Risnawanto menyimpulkan bahwa di tahun 2023 PAD Kabupaten Pasaman Barat belum mencapai target yang ditentukan karena ada beberapa kendala dan permasalahan di beberapa OPD. Baik secara teknis maupun secara wewenang atau regulasi. Ia berharap permasalahan tersebut bisa menjadi pertimbangan untuk tahun 2024 dan menjadikan Pasbar lebih baik lagi.
“Penetapan PAD itu harus realistis. Saya berharap persentase PAD di Kabupaten Pasaman Barat dapat meningkat di tahun depan, jika tidak ada peningkatan setidaknya PAD dapat dipertahankan,” ungkapnya.
Ia menghimbau kepada seluruh OPD sebagai pelayan masyarakat untuk aktif menelusuri sumber-sumber PAD yang sudah terdata karena hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama. (*)
Baca Juga :Â Pemkab Pasbar Bersama Baznas Salurkan Rp 517 Juta Bantuan Pendidikan pada 704 Siswa Berprestasi
Facebook Comments