Oleh: Feri Fren (Widyaprada Ahli Madya BBPMP Prov. Sumbar)
Setiap mahasiswa yang sedang kuliah mengambil profesi pendidik atau kuliah di jurusan kependidikan, sebelum diwisuda terlebih dahulu harus mengambil program praktik lapangan. Selama praktik lapangan ini, mereka dibimbing oleh guru pamong.

Pada program ini mahasiswa dihadapkan kepada dunia nyatanya di lapangan dalam bentukĀ mangajar peserta didik di dalam kelas. Praktek lapangan ini dilakukan beberapa bulan lamanya untuk mengimplementasikan ilmu yang diperolehnya selama di kampus.
Baca juga:Ā PDWK Guru Akidah Akhlak MI, H. Irwan; Penanaman Karakter itu Lebih Utama
Diharapkan nantinya ketika mereka bekerja sebagai guru setelah selesai kuliah diharapkan bisa menjadi seorang guru yang profesional di bidangnya.
Tugas guru adalah mengajar, melatih dan mendidik. Dalam hal ini guru harus membuat perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan melaksanakan penilaian dari hasil pembelajaran yang dilakukannya.
Pekerjaan sebagai guru tidak semudah yang kita bayangkan. Karena itu, di dalam melaksanakan praktek mengajar seorang mahasiswa memerlukan seorang guru pamong yang betul-betul bisa membimbingnya untuk menjadi seorang guru yang profesional.
Oleh karena itu, guru pamong yang akan ditunjuk harus memiliki beberapa kriteria seperti profesional di bidangnya, disiplin dalam bertugas, guru yang bernilai kinerja minimal baik dalam mengajar, memiliki kepedulian dan lain sebagainya.
Pada dasarnya guru pamong harus bisa dijadikan contoh atau teladan bagi mahasiswa yang dibimbingnya.
Bagaimana kalau seandainya seorang guru pamong yang hanya menyerahkan tugas mengajarnya bulat-bulat kepada mahasiswa yang sedang praktek mengajar?
Guru pamong tidak duduk di dalam kelas memperhatikan mahasiswa yang sedang mengajar atau masuk sebentar lalu keluar lagi?
Kalau begini kondisinya, apa masukan yang akan diberikan kepada mahasiswa terhadap kekurangan-kekurangan pembelajaran yang dilakukannnya baik dari segi materi sesuai tujuan pembelajaran yang dibuatnya, metode mengajar, model pembelajaran yang digunakan, media pembelajaran, pengelolaan kelas, teknik bertanya dan lain sebagainya.
Pokoknya sangat banyak indikator dari kompetensi guru yang harus dimiliki oleh seorang calon guru. Hal ini tentu harus menjadi renungan bagi kita bersama. Semoga.
Baca juga:Ā Asnal Guru PJOK MIN Kota Solok Terpilih Sebagai Instruktur Senam Terbaik Kota Solok
Facebook Comments