spot_img

Waspada Penipuan, Ini Bus AKAP Sumbar Yang Sediakan Armada Tambahan

SuhaNews – Tiap kali musim mudik, selau ada yang jadi korban penipuan para calo tiket, untuk itu pemudik perlu mewaspadai. Calo akan berdalih bahwa tiket yang dijualnya merupakan armada bantuan dari PO resmi, namun itu hanyalah permainan mereka dalam meraup untung.

Paling sering terjadi, calo akan menjual tiket bus bantuan (dikalangan pelaku bisnis bus disebut siluman) pada agen-agen tiket yang ada di luar terminal. Untuk Kawasan Jabodetabek banyak tersebar di sepanjang jalan, terutama yang dilintasi oleg bus antar kota antar propinsi (AKAP). penipu penipu penipu penipu penipu penipu

02407 bus miyor bantuan a

“Ada juga yang menjualnya di loket bus resmi, namun itu permainan oknum agen, yang bila ketahuan oleh perusahaan akan disanksi hingga diperhentikan sebagai perwakilan bus,” ujar salah pengurus bus AKAP Sumbar  yang enggan ditulis namanya saat ditemui di Terminal Bareh Solok, Minggu (23/3) siang.

Disebutkannya, para calo akan merayu calon penumpang dengan mengatakan bahwa tu adalah bus bantuan, namun penumpang tidak dinaikan di terminal. Biasanya mereka akan mencari tempat terdekat sebagai titik kumpul. Hal ini dilakukan baik diSumbar maupun di Jabodetabek.

walaupun mereka diberangkatkan, pelayanan bus bantuan ini jauh bedanya dari bus reguler. Baik selama di perjalanan maupun rumah makan tempat istirahat hingga tempat turun yang tidak di terminal maupun loket resmi.

Adapun bus AKAP Sumbar yang menyediakan armada tambahan untuk tahun ini adalah, PT. NPM. Mereka menggunakan armada Vircansa Tour Bus yang juga dari group mereka sendiri.

02406 bus vircansa a

Namun perusahaan dengan livery Kaluak Paku ini hanya menyediakan bus tambahan untuk rute Sumbar – Pekanbaru – Sumut (Medan-Binjai) dan Sumbar – jambi. Untuk Sumbar – Jabodetabek, NPM memaksimalkan armada reguler.

BACA JUGA  Kota Padang Gelar Job Fit, Pejabat Esselon II Bakal Digeser

Himbauan untuk mewaspadai rayuan calo tiket juga disampaikan oleh PT. NPM melalui akun media sosial resmi perusahaan tersebut. Karena seringkali calo menjual nama besar PT. NPM untuk merayu mangsanya.

PO. ANS yang kini bernama PT. Anas Nasional Sejahtera juga memakai armada tambahan dari group sendiri, yakni Nyaman Holiday. Rute yang dilayani adalah Sumatera Barat – Jabodetabek – Bandung. Armada yang disediakan Nyaman Holiday berupa bigbus dan medium bus.

Pemain baru, PO. MIYOR juga telah menurunkan armada tambahan dari MIYOR Holiday yang satu bendera dengan bus Sawahlunto Pride ini.

Sejak beberapa hari lalu, armada tambahan PO. Miyor telah mulai bertugas dan saat ini rata-rata keberangkatan menuju Sumbar setiap harinya sebanyak sembilan bus termasuk armada tambahan ini.

Selain armada bigbus, MIYOR juga menurunkan pariwisata kelas super excutive, medium bsu dengan seat 2-1 yang didukung oleh mesin Mercedes Benz OF917 long. Penumpang bus MIYOR terlihat cukup mendominasi di terminal Kampung Rambutan.

PO. Gumarang Jaya, salah satu pemain lama di Lintas Sumbar – Jabodetabek juga menurunkan armada tambahan dari kalangan sendiri, yakni Gumarang Jaya Pariwisata yang bermarkas di Bandar Lampung dan Vido Trans.

02406 bus vido trans

Dalam dua hari terakhir jumlah trip Gumarang Jaya juga meningkat hingga empat belas trip. Pada tahun lalu, perusahaan ini berangkat sampai dua puluh tiga unit.

Alhijrah, pemain baru yang mengoperasikan armada tronton juga telah terjadi penambahan trip keberangkatan. Namun belum ada armada bantuan, seperti diketahui sebelum bermain di bus AKAP, AlHijrah juga memiliki Bus Pariwisata yang berpusat di Jepara.

Walau setiap operator bus sudah wanti-wanti mengingatkan calon penumpang terhadap pembelian tiket, masih saja ada yang jadi korban. Saat ini semua operator resmi bus AKAP Sumbar – Jabodetabek juga menjual tiket melalui aplikasi penjualan seperti RedBus dan Traveloka.

BACA JUGA  Organda Sumbar Tanggapi Himbauan Gubernur Larang Operasional Bus

Beberapa perusahaan juga memiliki aplikasi penjualan tiket sendiri seperti Po. Palala dengan Palala Ticketing yang dapat di download di playstore. Moentjak

Berita Terkait :

Facebook Comments

Google News