Arosuka, SuhNews – Bupati Solok bersama Menteri PUPR Dody Hanggodo, Wakil Ketua Komisi VI DRP RI Andre Rosiade, Anggota DPR RI Komisi V Zigo Rolanda, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Wakil Gubernur Sumbar Vasco Ruseimy, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat Thabrani, Bupati Solok Jon Firman Pandu, serta beberapa Kepala Daerah di Sumatera Barat hadiri peletakan batu pertama pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sabtu, (03/05/2025).
Peletakan batu pertama (ground breaking) dilakukan untuk menandai dimulainya tahap konstruksi yang telah lama dinanti masyarakat.
Jalur Sitinjau Lauik selama ini menjadi titik rawan kecelakaan, terutama karena tanjakan curam dan tikungan tajam, memicu banyak kendaraan berat mengalami rem blong.
Baca juga: Longsor di Sitinjau Jelang Berbuka, Jalan Solok – Padang Putus
“Data menunjukkan, dari tahun 2020 hingga 2024 terjadi lebih dari 100 kecelakaan, dengan korban meninggal mencapai 36 orang dan puluhan lainnya luka berat,” ujar Bupati Solok, Jon Firman Pandu.
Selain bahaya kecelakaan, jelas Jon Firman Pandu, jalur ini juga rawan longsor dan sering mengalami kemacetan parah. Tiga titik rawan (hazard) akan dibebaskan dalam proyek flyover ini untuk meningkatkan aspek keselamatan dan efisiensi lalu lintas.
Menteri PUPR, Dody Hanggodo menyatakan bahwa pembangunan jalan layang Sitinjau Lauik adalah bagian dari strategi percepatan pembangunan Sumatera Barat.

“Kami akan meninjau beberapa proyek strategis di Sumbar, termasuk jalan Payakumbuh-Lintau dan Air Dingin di Kabupaten Solok,” ujar Dody.
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim, menjelaskan bahwa masa konstruksi diperkirakan berlangsung selama dua setengah tahun dengan nilai investasi mencapai Rp. 2,7 triliun.
“Setelah selesai, flyover ini akan memasuki masa operasional selama 10 tahun,” ujar Adjib Al Hakim.
Pembangunan flyover Sitinjau Lauik diharapkan menjadi solusi permanen terhadap permasalahan transportasi yang selama ini membayangi kawasan tersebut. Tidak hanya meningkatkan keselamatan, proyek ini juga diprediksi akan membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi regional melalui kelancaran distribusi barang dan mobilitas masyarakat.
Dengan dimulainya pembangunan ini, Sumatera Barat membuka babak baru dalam pengembangan infrastruktur berkelanjutan yang berpihak pada keselamatan dan kesejahteraan rakyat.
Bupati Solok Jon Firman Pandu menyampaikan Selama bertahun-tahun, jalan Sitinjau Lauik memang telah menjadi tantangan besar bagi pengendara, dengan tingkat kecelakaan yang cukup tinggi.
Melalui proyek ini diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan dan mendukung kelancaran arus transportasi yang lebih aman dan efisien.
“Alhamdulillah, kita dapat menyaksikan bersama peletakan batu pertama pembangunan flyover Sitinjau Lauik, yang merupakan langkah konkret dari pemerintah untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan bagi masyarakat di jalur ini,” ujar Jon Firman Pandu.
Proyek ini bukan hanya penting untuk keselamatan, tambah Jon Firman Pandu, tetapi juga sebagai wujud nyata dari komitmen kita dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di Provinsi Sumatera Barat. Wewe
Facebook Comments