spot_img

Mengenal Rahmah el Yunusiyyah, Ibu Pendidikan Indonesia

SuhaNews. Nama Diniyah Puteri Padang Panjang cukup dikenal bukan hanya di Sumatera Barat, keberadaannya sebagai salah satu pondok pesantren modern cukup harum di Indonesia hingga mancanegara. Patut kiranya gelar Ibu Pendidikan disematkan pada Rahmah El Yunusiah sang pendiri.

Lengkapnya jenjang pendidikan di Diniyah Puteri dengan fasilitas belajar yang mengikuti perkembangan zaman, membuat keberadaan lembaga besutan Rahmah Elyunusiah ini berkontribusi bagi sebutan Padang Panjang sebagai kota Pendidikan. Karena ribuan santrinya dari tingkat RA/TK hingga Perguruan Tinggi menghidupkan kota Padang Panjang dengan “lilik” putih dan rok hijaunya.

Adalah Hendra Sugiantoro, lahir di Yogyakarta, yang menyebut dirinya Bukan orang Minang, Hanya mencintai Indonesia menuliskan perjalanan Rahmah el Yunusiah mengembangkan Didniyah Puteri dari zaman penjajahan hingga sepeerti sekarang ini dalam buku berjudul “Mengenal Rahmah el Yunusiah, Ibu Pendidikan Indonesia”.

Buku dengan sampul bergambar Rahmah El Yunusiah dengan baju kebesaran keluarga besar Diniyah Puteri yakni lilik dan baju kuruang basiba ini, mengungkap peran Bundo Kanduang yang juga disapa “Tek Amah” kala itu terhadap pendidikan di Padang Panjang dan Ranah Minang.

Hendra menyebut, berbicara Kota Pendidikan janganlah melulu mengingat Yogyakarta. Padang Panjang pun Kota Pendidikan. Betapa megah kota ini. Bahkan, literasi kota ini terhubung dari Mekah-Mesir dan turut memengaruhi pergerakan nasional di Jawa pada awal abad ke-20.

Barangkali manusia Jawa hanya malu mengakui atau menjaga gengsi, atau manusia Minangkabau kurang percaya diri?

Ah, mari berbicara Indonesia. Kita adalah Indonesia melebihi segalanya. Bolehlah Padang Panjang yang berdiri 1790 menganggap Yogyakarta (berdiri 1756) sebagai saudara tua.

Tapi, tak perlulah kita mengelak. Jika ingin mencari lembaga pendidikan perempuan yang usianya hampir seabad ternyata bukan di Yogyakarta. Pergilah ke Padang Panjang.

BACA JUGA  Kebakaran Rumah Kayu di Matur Hilia, Agam, Kerugian Capai 60 Juta Rupiah

Mengenal Rahmah el Yunusiyyah, Ibu Pendidikan Indonesia 1

Lembaga pendidikan ini didirikan oleh seorang perempuan dari tangannya sendiri, bukan bantuan Belanda. Sungguh, lembaga pendidikan ini dibesarkan dengan jerih payahnya sendiri kendati harus tertatih-tatih.

Masihkah kita mengelak, atau malu mengakui? Cukuplah sudah. Sejarah ini tak usah ditutup-tutupi lagi: RAHMAH EL-YUNUSIYYAH, IBU PENDIDIKAN INDONESIA!

Baca Juga :

Facebook Comments