spot_img

Pencarian Korban Hilang Dihwntikan, 14 Dinyatakan Meninggal Akibat Gempa di Pasaman

SuhaNews – Pencarian korban hilang di nagari Malampah akibat longsor saat terjadi gempa pada Jumat (25/2) lalu resmi dihentikan setelah dilakukan pencarian selama 10 sehari. Dengan demikian total korban dinyatakan meninggal 14 orang.

Pencarian Korban Hilang Dihwntikan, 14 Dinyatakan Meninggal Akibat Gempa di Pasaman 1

Selain korban hilang dan total meninggal 14 orang, 6.000 orang mengungsi dari kediamannya yang rusak akibat gempa, 2.022 bangunan rusak dan han cur yang terdiri rumah, tempat ibadah, fasilitas kesehatan, fasilitas umum, sekolah hingga tempat usaha.

Dari 6 orang yang sebelumnya dilaporkan hilang, hanya dua orang yang berhasil ditemukan oleh tim gabungan. Sedangkan empat lainnya hingga hari kesepuluh pencarian tidak ditemukan.

Komandan Komando Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Kabupaten Pasaman, Lekol. Inf. Hery Bakty menyatakan bahwa pencarian 4 orang hilang korban ‘galodo’ pasca gempa bumi Pasaman, resmi dihentikan. Korban meninggal dunia musibah gempa bumi Pasaman bertambah 4 orang, atau menjadi 14 orang.

“Upaya pencarian korban sudah memakan waktu 10 hari. Artinya, dari ketentuan masa pencarian selama 7 hari, sudah kita tambah 3 hari, menjadi 10 hari,” kata Hery Bakty.

Hal tersebut disampaikan Dandim Pasaman itu, dalam conferensi pers di Media Center Komando Tanggap Darurat, depan kantor Camat Tigo Nagari, Senin (7/3).

Pencarian Korban Hilang Dihwntikan, 14 Dinyatakan Meninggal Akibat Gempa di Pasaman 2

Dalam pertemuan dengan wartawan dari berbagai media ini, juga dihadiri oleh Bupati Pasaman, Kapolres dan Sekda Pasaman serta Deputi Pusdalops BNPB Pusat.

Akibat gempa dengan kekuatan 6,1 magnitudo ini, nagari Malampah menjadi yang terparah di kabupaten Pasaman. Karena nagari dalam kecamatan Tigo nagari ini terletak di kaki gunung Pasaman dan berada tidak jauh dari pusat gempa di gunung Talamau.

Dansatgas Komando Tanggap Darurat Letkol. Inf. Hery Bakty memaparkan secara lengkap, data terakhir kondisi serta langkah penanganan pasca gempa di Kabupaten Pasaman dalam keterangan persnya di media center.

BACA JUGA  Discover West Sumatera Resmi Ditutup Wagub Audy

“Jika pendataan rumah rusak dan hancur sudah selesai, kita akan masuk ke tahap pemulangan pengungsi dari tenda-tenda pengungsian ke rumahnya masing-masing.Dan bagi warga yang rumahnya hancur atau rusak berat, akan segera dibuatkan hunian sementara (huntara) di lokasi rumahnya yang hancur,” ujarnya

Seperti telah diekspose Kepala BNPB Pusat, Letjend. Suhariyanto saat berkunjng ke Pasaman lima hari lalu, bahwa rumah yang rusak berat akan ditangani pihak BNPB, yang rusak sedang oleh Pemprov Sumbar, sedangkan rusak ringan, penganggarannya ditanggung Pemkab Pasaman.

“Sekarang pendataan teknis oleh komando tanggap darurat Pasaman masih berlangsung, dan validasi data tengah dilakukan oleh tim BNPB Pusat ke lokasi terdamlak bencana Kabupaten Pasaman,” ujar Hery Bakti.

Terhadap berakhirnya tenggat waktu pencarian orang hilang sebagaimana diatur UU No. 29/2014 tentang pencarian dan pertolongan, dan Peraturan Kepala BNPB BNPB No.13/2010, Bupati Pasaman H. Benny Utama menyatakan upaya yang dilakukan tim gabungan TNI, Polri dan Basarnas, sudah maksimal.

Pencarian Korban Hilang Dihwntikan, 14 Dinyatakan Meninggal Akibat Gempa di Pasaman 3

Dijelaskan, dalam undang-undang tersebut diatur, bahwa pencarian dan pertolongan terhadap korban bencana dihentikan jika seluruh korban telah ditemukan, ditolong dan dievakuasi atau setelah jangka waktu 7 hari sejak dimulainya pencarian, tidak ada tanda-tanda korban akan ditemukan.

“Di hari ke tujuh tanggal 3 Maret, kita sudah ajukan surat perpanjangan waktu pencarian selama 3 hari lagi, atau jatuh tempo tanggal 6 Maret kemaren,” ujar bupati.

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Pasaman, Saya menyampaikan rasa duka yang sedalam-dalamnya, kepada keluarga korban meninggal dunia akibat gempa bumi dan galodo di Malampah Kecamatan Tigo Nagari,” ucap Bupati Benny Utama, sedih. Rel.

Berita Terkait :

Facebook Comments