SuhaNews– Kelompok Siaga Bencana (KSB) harus terus berkomunikasi dan berkoordinasi. Serta membangun solidaritas dengan pihak kelurahan dan hadir bersama di tengah masyarakat ketika terjadi bencana.
“Ke depan, ingatkan lurahnya. Kalau bisa diagendakan pertemuan setahun untuk beberapa kali, agar merefresh kembali standar operasional prosedur (SOP) koordinasi yang akan dilakukan,” kata Wali Kota (Wako), H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano saat menutup Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana Bagi KSB Kelurahan se-Kota Padang Panjang, Kamis (31/3) di Auditorium Mifan Waterpark.
Wako Fadly mengapresiasi kegiatan yang diadakan melalui pokok pikiran Anggota DPRD, Dr. Novi Hendri, SE, M.Si, Datuak Bagindo Saidi ini.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi. Kita tidak berharap datangnya bencana. Tapi kita harus selalu siap siaga menghadapi kemungkinan terjadinya potensi bencana,” ungkapnya.
Sementara itu, Novi Hendri yang juga ketua PMI Kota Padang Panjang menyebutkan, Padang Panjang masuk daerah rawan bencana. Untuk itu perlu mengadakan kegiatan dalam rangka meningkatkan keterampilan dan kapasitas sumberdaya manusia dalam kebencanaan bagi warganya.
“Kegiatan ini terinspirasi dari diskusi kami dengan teman-teman BPBD Kesbangpol. Sebagai anggota DPRD, inilah tugas kita bagaimana kita menyediakan tempat bagi masyarakat,” ujarnya.
Diharapkannya, KSB yang sudah dilatih mampu berperan dengan maksimal dalam hal mitigasi yang kemudian dapat diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat.
Kepala BPBD Kesbangpol, I Putu Venda, S.STP, M.Si menyebutkan, pelatihan angkatan dua ini digelar dua hari. “Totalnya pelatihan yang kita adakan ini diikuti sebanyak 160 orang yang terdiri dari 10 orang dengan keterwakilan perempuan dua orang setiap kelurahan,” tuturnya.
Pihaknya berharap melalui kegiatan ini dapat melahirkan KSB potensial yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang baik bagi Kota Padang Panjang. Rel
Baca juga:
Facebook Comments