SuhaNews – Material longsor yang memenuhi SMPN 4 Tigo Lurah, Kabupaten Solok pada Jumat (13/2/2020) lalu kini sudah disingkirkan. Ruang belajar pun sudah bisa digunakan. Sekolah kemnbali pulih dan bisa digunakan untuk pembelajaran.
“Alhamdulillah sudah dibantu Pemkab Solok memperbaiki ruang belajar dan mengevakuasi material longsor,” jelas Kepala SMPN 4 Tigo Lurah, Asrar kepada SuhaNews, Kamis (2/4/2020) di Solok.
Bupati Solok, H. Gusmal dan anggota DPRD, jelas Asrar, menindaklanjuti laporan yang dibuatnya bersama komite dan wali nagari begitu longsor menghantam SMP ini. Karena itu, ia menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Solok melalui dinas terkait, yang telah memperbaiki kerusakan sekolah ini akibat longsor.
Setelah longsor menghantam sekolah ini, jelas Asrar, ruang belajar tidak bisa dipakai sama sekali karena material longsor memenuhi ruang belajar. Tanah bercampur air itu sulit disingkirkan secara manual karena itu membutuhkan alat berat untuk menyingkirkannya.
“Dinas PUPR Kabupaten Solok turun ke sekolah untuk memperbaiki lingkungan sekolah,” jelas Asrar.
Usai dihantam longsor, jelas Asrar, pihaknya langsung melaporkannya kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, BPBD dan Dinas PUPR, serta anggota DPRD dapil 3 asal Tigo Lurah.
“Sekarang ruang belajar sudah bisa digunakan,” jelas Asrar.
Beberapa hari usai longsor tersebut, jelas Asrar lagi, semua ruang belajar masih dipenuhi oleh lumpur, begitu juga dengan halaman dan teras kelas. Akibatnya prose belajar mengajar tidak bisa dilaksanakan.
Karena itulah pihaknya juga berterima kasih kepada Ketua Komite Rustam Rajo Melayu dan Wali Nagari Rangkiang Luluih Abu Tasar, anggota DPRD Kabupaten Solok Dapil 3, Nelson yang ikut berjuang untuk membenahi sekolah ini, sehingga kembali bisa dimanfaatkan.
“MKKS SMP Kabupaten Solok juga ikut menyumbang Rp1.5 juta untuk membersihkan material longsor,” ujar Asrar.
Saat ini, jelas Asrar, bukan hanya lingkungan sekolah yang mulai bersih dan terbebas dari material longsor, tetapi jalan menuju sekolah yang berada di Jorong Kapujan, Nagari Rangkiang Luluih ini juga sudah diperbaiki.
“Jalan sudah dikerekel, sehingga kendaraan bermotor bisa melaju lebih kencang dari biasanya,” jelas Asrar.
Bukan saja jalan sepanjang 4 km dari jalan utama menuju Batu Bajanjnag yang diperbaiki, jalan menuju sekolah pun sudah diperbaiki. Mudah-mudahan tahun ini atau tahun depan bisa dilanjutkan dengan pengaspalan.
“Kita masih membutuhkan meja dan kursi siswa,” jelasAsrar.
Jumlah siswa, jelasnya, ada 92 orang, sementara kursi yang tersedia hanya 60-an. Saat belajar, siswa harus memanfaatkan satu kursi untuk berdua atau bertiga. Begitu juga dengan meja. Wewe
Baca Juga:
Facebook Comments