spot_img

Bupati Solok Hadiri Pengukuhan Gelar Angku Usnadiar Syarif Rajo Panghulu di Alahan Panjang

Alahan Panjang, SuhaNew – Bupati Solok hadiri pengukuhan gelar Angku Usnadiar Syarif Rajo Panghulu, Minggu,14 November 2021 di Jorong Batu Bagiriak, Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok.

Pengukuhan gala tersebut juga dihadiri  oleh Ketua TP- PKK Kab. Solok Ny. Emiko Epyardi Asda, Camat Lembah Gumanti Zulbakhti, Wali Nagari Alahan Panjang beserta perangkat Nagari, SKPD Lingkup Pemkab Solok dan Niniak Mamak, Cadiak Pandai, Bundo Kanduang serta tokoh masyarakat Nagari Alahan Panjang.

Baca juga: Tokoh Adat dan Agama Sawahlunto Berbagi Perngalaman dengan Siak

Pengukuhan gelar Angku Rajo Penghulu kepada Usnadiar Syarif ini merupakan orang tuo Nagari Alahan Panjang,” ujar Panitia Pelaksana Ferisnovel.

Gelar yang dilewakan ini, jelasnya, merupakan gelar Rajo Penghulu yaitu gelar dari Payung Melayu, bukan gelar dari nagari tapi gelar dari orang tua dari Payung Melayu.

“Di Nagari Alahan Panjang memiliki 3 payung, setiap payung memiliki 1 penghulunya, setiap penghulu akan membawahi beberapa suku,” ujar Ferisnovel.

Saat ini, jelasnya, gelar suku yang dilewakan ini merupakan Rajo Penghulu yang merupakan orang tua dari 3 suku. Adat yang dipakai di nagari Alahan Panjang adalah adat Luhak Tanah Datar, yang artinya tidak ada raja dan pewaris raja di nagari.

Sementara Angku Usnadiar Syarif Rajo Panghulu menyampaikan terima kasih kepada seluruh anak kamanakan urang tuo di Suku Malayu Panjang dalam acara melewakan gala Angku Datuak Rajo Panghulu.

“Sabalumnyo ambo mohon maaf karano ambo yang manjadi urang tuo cuma tinggi dek panggilan pado hakikatnyo baumua alum satahun jaguang badarah alum satampuk pinang,” ujar Angku Usnadiar Syarif Rajo Panghulu.

Kepada ninik mamak angku angku cadik pandai, jelas Angku Usnadiar Syarif Rajo Panghulu, apabila salah langkah mintak diingatkan “talalok tolong dijagoan,

BACA JUGA  Operasi Ketupat Singgalang 2020, Kapolda Sumbar Minta Kendaraan dari Luar Tidak Masuk

Bupati Solok Angku H. Epyardi Asda Dt Sutan Majo Lelo merasa senang dan bangga karena diundang dalam acara malewakan gala ini.

“malewakan gala ini sesuai dengan adat di Minangkabau apabila orang sudah ditinggikan sarantiang, didahulukan salangkah berarti mereka adalah panutan bagi kita,” ujar Epyardi Asda.

Kepemimpinan niniak mamak, jelas Bupati, kepemimpinan tradisional, sesuai pola yang telah digariskan adat secara berkesinambungan dalam kaum masing-masing. Sesuai dengan fungsinya, maka dalam memilih seorang niniak mamak sudah sewajarnyalah memiliki kriteria umum sebagai seorang pemimpin, seperti loyal terhadap jabatan yang dimiliki, berilmu, jujur, adil, berani, tidak cacat moral, dan bertaqwa kepada Allah SWT.

“Niniak mamak haruslah berpendirian, berprinsip dalam bersikap, konsisten dalam bicara, dan bertanggung jawab dalam bertindak. Niniak mamak bertanggung jawab dan berkewajiban mengurusi dan menjalankan seluk beluk adat, memelihara, mengawasi serta menjaga anggota kaum, suku dan nagarinya,” jelas Epyardi Asda.

Niniak mamak itu di samping memelihara anak-anaknya, jelas Epyardi Asda, juga harus membimbing kemenakan, serta menjaga nagari dan adat agar tidak binasa atau punah dengan memperhatikan penerapan adat istiadat yang berlaku. (Wewe)

Baca juga: Kota Pariaman Lewakan Gala Sangsako Kepada Danlantamal II Padang

Facebook Comments