Sijunjung, SuhaNews – Sebanyak 55 guru yang berasal dari SMP se-Kabupaten Sijunjung mengikuti Diklat Peningkatan Kompetensi Guru dalam Melakukan Asesmen Diagnostik, selama tiga hari 27 Februari 2023 s.d 1 Maret 2023 di Wisma Keluarga, Muaro Sijunjung.
“Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung bekerjasama dengan Balai Guru Penggerak Provinsi Sumatera Barat,” ujar Kepala Bidang SMP, Mauvidar didampingi Kasi Kurikulum Rusdi El Nazil, S.Pd S.Kom. Selasa, (28/2/2023) di Muaro Sijunjung.
Baca juga: Ikuti Bimtek Kurikulum Merdeka, Kepala MTsN 6 50 Kota Siap Jadi Lokomotor di Madrasah
Acara pembukaan dihadiri oleh oleh Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sijunjung Mauvidar, SH dan Kasi Kurikulum Rusdi El Nazil, S.Pd S.Kom., Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Sumatera Barat Sri Yulianti, M.Pd. dan Narasumber dari BGP Ir.Gusfry Nelly, M.Pd.
“Diklat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada guru untuk memahami asesmen diagnostik. prinsip-prinsip asesmen, perencanaan dan pelaksanaan asesmen serta mampu mengolah dan melakukan pelaoporan asesmen,” ujar Rusdi El Nazil.
Sementara Kabid SMP, Mauvidar menyampaikan bahwa pada tahun ini banyak kegiatan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sijunjung untuk meningkatkan kompetensi guru dan memajukan pendidikan di Kabupaten Sijunjung.
“Semua guru harus mengubah mindset untuk mengikuti perubahan dalam dunia pendidikan yang dinamis ini,” ujar Mauvidar.
Penguasaan IT, jelas Mauvidar, harus sejalan dengan perkembangan zaman. Pada guru yang memenuhi syarat untuk ikut ambil bagian sebagai calon guru penggerak, yang mana dengan mengikuti program calon guru penggerak berarti guru mau melakukan perubahan ke arah yang lebih baik untuk meningkatkan kompetensinya.
“Seluruh guru yang mengikuti diklat Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Melakukan Asesment Diagnostik ini diharapkan menyosialisasikan kepada rekan kerja di sekolah masing-masing,” harap Mauvidar.
Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Sumatera Barat, Sri Yulianti menyampaikan bahwa asesmen diagnostik ini penting dilakukan dalam implementasi kurikulum merdeka.
“Pada kurikulum 2013 sudah ada asesmen. Pada IKM (Implementai Kurikulum Merdeka) asesmen lebih dikuatkan dan difokuskan,” ujar Sri Yulianti.
Kepala BGP, Sri Yulianti berharap semua guru memahami filosofi Ki Hajar Dewantara dalam implementasi kurikulum merdeka.
“Bukalah Aplikasi PMM (Platform Merdeka Mengajar), pahami video tentang asesmen agar pemahaman semua guru sama mengenai asesmen pada kurikulum merdeka ini,” jelas Sri Yulianti. (Mila/Wewe)
Facebook Comments