SuhaNews – Empat unit kapal wisata, kapal Tagana dan kapal milik Sabandar yang bersandar di Muara Pariaman hancur dihempas ombak Rabu (27/5). Kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu,” ujar Kasat Pol Air Polres Pariaman Iptu. Sirjon Hardi.
Keempat kapal itu, jelas Sirjon, hancur akibat hempasan ombak yang cukup kuat dan masuk hingga ke muara. Akibatnya sebagian kapal yang bersandar di muara itu hancur dan tenggelam ke dasar muara.
“Kapal yang hancur adalah dua unit kapal wisata, satu unit kapal milik Syahbandar dan satu lagi kapal milik Tagana,” jelas Iptu Sirjon Hardi.
Ombak kuat itu, jelas Iptu Sirjon Hardi, terjadi sekitar pukul 6.00 Wib, Rabu (27/5) pagi. Akibatnya kapal yang bersandar di muara menjadi oleng. Empat diantaranya terhempas ke dinding beton muara hingga hancur.
“Keempat kapal itu masih berada di dasar muara dan belum bisa dievakuasi,” terang Sirjon Hardi.
Kondisi cuaca, jelasnya, belum kondusif. Gelombang laut yang masuk ke muara masih kuat. Petugas maupun pemilik kapal belum bisa melakukan apa-apa menunggu hingga air pasang surut.
“Tidak biasanya ombak sekuat ini, hingga menghancurkan kapal wisata ini,” ujar Hendri Saputra (45) pemilik kapal wisata.
Menurut Hendri, ini pertama kalinya gelombang laut masuk ke muara begitu kuat dan besar. Bukan saja kapalnya yang hancur, tetapi juga merusak dan menenggelamkan kapal lainnya.
Biasanya, jelas Hendri, kapal wisatanya ini digunakan untuk mengangkut wisatawan ke pulau Angso Duo. Selama pandemi virus corona, kapal tersebut tidak lagi beroperasi, sehingga tidak ada lagi penghasilan yang diperoleh dari kapal wisata miliknya.
“Akibat hantaman ombak besar dan kuat ini, kapal miliknya rusak berat dan tidak bisa lagi digunakan,” jelasnya.
“Saat ini kondisi cuaca ekstrim. Para nelayan maupun pemilik kapal yang ada di Kota Pariaman untuk waspada. Sementara waktu, jangan pergi melaut dulu,” ujar Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pariaman Azman, sebagaimana dilansir dari Prokabar.com.
Hanncurnya empat kapal di Muara Pariaman, jelas Azman, terjadi akibat cuaca saat ini buruk. Badai disertai gelombang besar melanda perairan laut Pariaman.
“Saya belum tahu sampai kapan kondisinya akan berakhir. Masyarakat, khususnya nelayan untuk tetap waspada agar tidak ada korban jiwa,” tutup Kalaksa BPBD Kota Pariaman Azman.
Editor: Wewe Sumber: Prokabar.com
Baca Juga:
Facebook Comments